Showing posts with label lain-lain. Show all posts
Showing posts with label lain-lain. Show all posts

Sunday, February 10, 2019

siklus sel



Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan kecil dan ditemukan oleh Robert Hooke. Sel merupakan ruangan kecil yang dibatasi oleh membrane, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma), Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Secara struktural sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakn kehidupan, sedangkan secara fungsional sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehdiupan seperti membentuk organisme dengan berkembang biak secara membelah diri.
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan yang structural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan atau aktifitas kehidupan pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung didalam tubuh yang dilakukan oleh sel. Kemampuan organisme untuk memperbanyak diri merupakan salah satu ciri yang membedakan organisme hidup dari benda mati. Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel terdiri sebuah sel. Keberlanjutan dari kehidupan organisme berdasar pada dibuahi, untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu keberlanjutan pembelahan sel. Yang dimana diketahui kehidupan suatu sel dimulai dari asal-usulnya dalam pembelahan sel induk hingga pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian anakan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya membantu membentuk individu baru.
Siklus sel adalah serangkaian proses atau fase hidup sel. Mulai dari membelah, tumbuh dan berkembang (membelah).Sel senantiasa melakukan kegiatan memperbanyak diri baik dalam konteks tumbuh maupun reproduksi. Pada reproduksi, pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriogenesis dapat terus berkelanjutan.



 Siklus Sel
A.    Interfase
Interfase adakalanya disebut juga sebagai fase istirahat, dimana sel berhenti membelah dan tetap melakukan aktivitas non pembelahan. Pada stadium istirahat ini membran inti tidak tampak jelas jika sel diperiksa dengan menggunakan mikroskop cahaya. Akan tetapi dengan menggunakan mikroskop elektron maka membran inti tampak terdiri dari lapisan dobel yang kaya dengan pori-pori halus. Diameter inti sel rata-rata 200 nm (1 nanometer = 1 10-9meter atau 10 unit Angstrom. Pori-pori itu berguna untuk penukaran makromolekul dari sitoplasma dan inti sel. Membran inti berhubungan dengan rangka dalam dari sitoplasma (endoplasmic reticulum), dimana terdapat granula dan disebut ribosom yang memiliki diameter 17-22 nm. Ribosom kaya akan asam ribonukleotida (ARN) dan mempunyai peranan penting dalam sintesa protein.
Di dalam nukleus interfase dapat dibedakan 2 komponen utama ialah:
1.      Karyolimf (cairan inti) yang tampak jernih tak berwarna dan kolloidal.
2.      Nukleolus (intinya nukleus) yang berbentuk membulat dan berwarna kelam, mempunyai diameter 2-5 m. Sebuah nukleus dapat mengandung satu atau lebih banyak nukleoli. Nukleolus mengandung ARN, sedikit ADN dan protein. Tiap nukleolus dibentuk oleh pembentuk nukleolus (“nucleolar organizer”) dari sebuah kromosom.
3.      Kromosom yang belum tampak jelas. Sisanya terdiri dari kromatin, berupa benang-benang halus yang tersusun atas asam deoksiribonukleat (ADN) dan protein sehingga membentuk nukleoprotein. Ini terdiri dari histon dan nonhiston. Dengan interval yang tak sama terdapatlah nukleosom, ialah benda-benda silindris pendek, terdiri dari nukleoprotein, terletak pada kromosom. Beberapa nukleosom dihubungkan oleh linker ADN. Pada linker ADN terdapat sebuah histon yang lain macamnya dan disebut HI.

Didalam sitoplasma tampak adanya mitokondria, yaitu organel dimana berlangsung pernafasan dari sel. Seluruh urutan kejadian mulai dari membelahnya nukleus sampai membelahnya nukleus berikutnya dinamakan siklus mitotik dari sel. Siklus sel sendiri meliputi interfase dan pembelahan sel. Dimana interfase meliputi 3 tahap yaitu G1 (periode pertumbuhan), S (sintesis) dan G2 (persiapan pembelahan).

Monday, February 4, 2019

contoh soal perilaku orgnisasi



1.  Workplace billying demonstrates a lack of which one of the three types of organizational justice? 
Ans. Workplace bullying demonstrates a lack of Interactional Justice among the three types of organizational justice. Bullying employees means, treating them without dignity, concern and respect.
2. What aspects of motivation might workplace bullying reduce? For example, are there likely to be effects on an employee’s self-efficacy? If so, what might those effects be? 
Ans. If we consider Hierarch of needs theory, a early theory of Motivation there exists a hierarchy of five needs: Physiological, Safety, Social, Esteem, Self-actualization. Workplace bullying has moderate impact on Safety, Social and high impact on Esteem, Self-actualization of aspects of motivation. By bullying an employee there will a long last effect on self-efficacy. He or She can not drive to become what they are capable of becoming. “The victims may feel less motivated to go to work every day, they continue performing there required job duties with fear, some are less motivated to perform extra-role or citizenship behaviors. Helping others, speaking positively about organization, and going beyond the call of the duty are reduced as a result of bullying”.
3.  If you were a victim of workplace bullying, what steps would you take to reduce its occurrence? What strategies would be most effective? Least effective? What would you do if one of you colleagues were a victim? 
Ans. If I were the victims of workplace bullying I will try to talk with appropriate committee how can control bully. Most effective strategy would be increase higher-order needs that are satisfied internally, such as social, esteem, and self-actualization needs. By doing this it will drive me to became what I am capable of becoming. Least effective would be leaving the job. This may not be the good strategy to do because I may feel dissatisfaction in other job due to this incident. If one of colleagues were a victim I will not blame, annoy him/her. I will try to understand what level of the hierarchy that person is currently on and focus on satisfying the needs at or above that level and motivate victim as much as I can. I try to take necessary steps against bully.
4.  What factors do you believe contribute to workplace bullying? Are bullies a product of the situations, or do they have flawed personalities? What situations and what personality factors might contribute to the presence of bullies? 
Ans. I strongly believe in-equality and comparison  are the main factors contribute to workplace bullying. “Most of the bullies are products of situation and some of them do have flawed personalities. Employees might compare themselves to  friends, neighbors, co-workers, or colleagues in other organizations or compare their present job with past jobs”, in-equality in power and position, these are situations contribute to the presence of bullies.  Negative and stressful working environment, low self esteem are the personality factors might contribute to the presence of bullies.


1. Kerja billying menunjukkan kurangnya yang salah satu dari tiga jenis keadilan organisasi?
Ans. Intimidasi di tempat kerja menunjukkan kurangnya interaksional Keadilan di antara tiga jenis keadilan organisasi. Bullying karyawan berarti, memperlakukan mereka tanpa martabat, perhatian dan rasa hormat.
2. Apa aspek motivasi mungkin intimidasi di tempat kerja mengurangi? Misalnya, ada kemungkinan akan efek pada karyawan self-efficacy? Jika demikian, apa yang mungkin efek mereka menjadi?
Ans. Jika kita mempertimbangkan Hierarch teori kebutuhan, teori awal Motivasi terdapat hierarki lima kebutuhan: fisiologis, keselamatan, Sosial, Esteem, Self-aktualisasi. Intimidasi di tempat kerja memiliki dampak moderat pada Keselamatan, Sosial dan dampak yang tinggi pada Esteem, Self-aktualisasi aspek motivasi. Dengan intimidasi karyawan akan ada efek berlangsung lama pada self-efficacy. Dia atau Dia tidak bisa mengemudi untuk menjadi apa yang mereka mampu menjadi. "Para korban mungkin merasa kurang termotivasi untuk pergi bekerja setiap hari, mereka terus melakukan tugas pekerjaan ada diperlukan dengan ketakutan, beberapa kurang termotivasi untuk melakukan ekstra-peran atau perilaku kewarganegaraan. Membantu orang lain, berbicara positif tentang organisasi, dan melampaui panggilan tugas yang berkurang sebagai akibat bullying ".
3. Jika Anda adalah korban bullying di tempat kerja, langkah-langkah apa yang akan Anda ambil untuk mengurangi kejadian tersebut? Strategi apa yang akan menjadi yang paling efektif? Setidaknya efektif? Apa yang akan Anda lakukan jika salah satu dari Anda rekan yang korban?
Ans. Jika saya adalah korban bullying di tempat kerja saya akan mencoba untuk berbicara dengan komite yang sesuai bagaimana bisa mengontrol pengganggu. Strategi yang paling efektif akan meningkatkan kebutuhan tingkat tinggi yang puas internal, seperti sosial, harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dengan melakukan ini itu akan mendorong saya untuk menjadi apa yang saya mampu menjadi. Paling tidak efektif akan meninggalkan pekerjaan. Ini mungkin bukan strategi yang baik untuk dilakukan karena aku mungkin merasa ketidakpuasan dalam pekerjaan lain karena insiden ini. Jika salah satu dari rekan-rekan adalah korban saya tidak akan menyalahkan, mengganggu dia / dia. Saya akan mencoba untuk memahami apa yang tingkat hirarki yang orang saat ini dan fokus pada memuaskan kebutuhan pada atau di atas tingkat itu dan memotivasi korban sebanyak yang saya bisa. Saya mencoba untuk mengambil langkah yang diperlukan terhadap pengganggu.
4. Faktor-faktor apa yang Anda percaya berkontribusi intimidasi di tempat kerja? Adalah pengganggu produk dari situasi, atau apakah mereka memiliki kepribadian yang cacat? Situasi apa dan apa kepribadian faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kehadiran pengganggu?
Ans. Saya sangat percaya pada-kesetaraan dan perbandingan merupakan faktor utama berkontribusi intimidasi di tempat kerja. "Sebagian besar pengganggu adalah produk dari situasi dan beberapa dari mereka memiliki kepribadian yang cacat. Karyawan mungkin membandingkan diri mereka dengan teman-teman, tetangga, rekan kerja, atau rekan di organisasi lain atau membandingkan pekerjaan mereka hadir dengan pekerjaan masa lalu ", di-kesetaraan dalam kekuasaan dan posisi, ini adalah situasi berkontribusi kehadiran pengganggu. Lingkungan kerja yang negatif dan stres, harga diri rendah adalah kepribadian faktor mungkin berkontribusi terhadap kehadiran pengganggu.


Tuesday, January 29, 2019

Pengertian Meiosis


BAB I
PENDAHULUAN

Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan kecil dan ditemukan oleh Robert Hooke. Sel merupakan ruangan kecil yang dibatasi oleh membrane, yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma), Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nukleus). Secara struktural sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang dapat melaksanakn kehidupan, sedangkan secara fungsional sel berfungsi untuk menjalankan fungsi kehdiupan seperti membentuk organisme dengan berkembang biak secara membelah diri.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan bagian disebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang dapat membesar, sedang pada sel hewan tidak demikian.
Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung substansi genetik yang terdapat dalam kromosom . Istilah kromosom diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Kromosom berasal dari kata chrome yang berarti warna dan soma  berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna.
Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon  di dalam inti sel, membentuk struktur bernama  nukleosom. DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut  kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen, dinamakan sentromer. Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses pembelahan sel. Di bagian inilah benang gelendong menempel untuk bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.
Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak.
Pembelahan sel adalah peristiwa penambahan jumlah sel, dimana sel induk akan mentransferkan informasi genetik ke sel anak melalui proses pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk mendapatkan anak yang memiliki informasi genetis yang sama persis dengan induknya. Proses pembelahan sel ini dimulai dengan pembelahan intinya yang selanjutnya terjadi pembelahan plasma atau pembelahan sel. Dalam pembelahan-pembelahan sel ini terdapat pembelahan sel secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis, dan meiosis).
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap–tahap yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur informasi genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau fase meiosis (M) dan fase pertumbuhan atau interphase. Fase Meiosis, Fase ini terjadi dalam dua kali proses pembelahan. Meiosis I dan Meiosis II.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Meiosis
Definisi meiosis adalah pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya sehingga sel anak yang berdiri sendiri itu hanya mengandung separuh jumlah kromosom yang secara karakteristik dimiliki oleh suatu jenis hewan. Pembelahan ini untuk memastikan bahwa ketika terjadi pembuahan, telur yang dibuahi akan membawa jumlah normal kromosom, bukannya menyebabkan aneuploidi (jumlah abnormal kromosom).
Sel-sel yang hanya mengandung separuh jumlah kromosom adalah sel kelamin utama spermatozoa dan ovum. Semua sel dari suatu jenis hewan mengandung jumlah kromosom tertentu. Jumlah kromosom yang menentukan karakteristik jenis hewan dipertahankan melalui pembelahan mitosis. Jumlah kromosom tidak mungkin dipertahankan secara uniform dari suatu generasi ke generasi berikutnya, kecuali sel-sel kelamin hanya mengandung separuh jumlah kromosom induk. Pada manusia spermatozoon dan ovum masing-masing hanya mengandung 23 kromosom, pada cacing gelang Ascaris lumbricoides masing-masing sel kelamin hanya mengandung 4 kromosom. Jadi pembentukan spermatozoa dan ovum itu melalui proses meiosis, kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu melalui proses meiosis dan kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu, pelipat gandanya berlangsung melalui mitosis.
Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan nukleus yang melakukan pemisahan tiap kromosom homolog menjadi gamet yang baru. Jika mitosis menghasilkan sel anak yang identik dengan induk, maka meiosis menghasilkan sel anak dengan reduksi  jumlah kromosom. Selain itu, meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan induknya. Terjadi dua jenis pembelahan pada meiosis, yaitu pembelahan reduksi (meiosis satu) dan pembelahan sel (meiosis dua). meiosis dua melakukan pembelahan sel layaknya mitosis, karena itulah perbedaan antara mitosis dan meiosis lebih terlihat pada meiosis satu.

2.2  Tahapan-Tahapan Meiosis
Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel  induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, selanak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan  sel yang haploid (n). Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
A. Meiosis I
1)      Profase I
a)      Leptoten adalah Kromatin menebal membentuk kromosom.
b)      Zygoten adalah Kromosom yang homolog mulai berpasangan.
c)      Pakiten adalah Tiap  kromosom menebal  dan  mengganda menjadi dua kromatida dengan   satu  sentromer.
d)     Diploten adalah Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e)      Diakenesis, Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang.

2)      Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.


3)      Anafase I
Pada tahap ini, spindle pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) kekutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak kekutub sel membawa materi genetic yang berbeda.



4)      Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (sisercromatid) yang terhubung melalui sentromer.



Berikut tahapan keseluruhan dari pembelahan sel meiosis 1


B.     Meiosis II
1.      Profase II
a.       Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b.      Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
c.       Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d.      Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e.       Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.

2.      Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.

3.      Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menujuke kutub yang berlawanan.

4.      Telofase II
a.       Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
b.      Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c.       Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Berikut adalah keseluruhan dari tahap meiosis


Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid  (2n) menjadi 4 sel akan yang masing – masing haploid(n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Meiosis adalah pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya sehingga sel anak yang berdiri sendiri itu hanya mengandung separuh jumlah kromosom yang secara karakteristik dimiliki oleh suatu jenis hewan. Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel  induknya.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Hardiyanti, triani. 2010. Modul 1 Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan. Online: http://repository.ut.ac.id/4385/1/BIOL4314-M1.pdf. Diakses pada tanggal 13 November 2018 Pukul 00.24 WIB.
Internet online: http://web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_sel-2012.pdf. Diakses pada tanggal 13 November 2018 Pukul 01.23 WIB.
Internet online: http://bogari.net/Bogari/Principle_files/10b-Meiosis.pdf Diakses pada tanggal 13 November 2018 Pukul 02.43 WIB



Sunday, January 27, 2019

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM PENCERNAAN





STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM PENCERNAAN






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan
1.      Mengamati jaringan pada sistem respirasi
2.      Mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi
3.      Mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya
4.      Mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya
1.2  Landasan Teori
A.    Sistem Respirasi
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran luar. Udara digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang terdiri dari rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru. Sistem respirasi atau pernafasan biasanya dibagi menjadi struktur saluran nafas atas dan bawah. Secara fungsional, struktur-struktur tersebut membentuk bagian sistem, yang terdiri atas rongga hidung, nasofaring, larink, trakea, bronki (yun, bronchos, pipa angin), bronkiolus, dan bronkiolus terminalis, dan bagian respiratorik (tempat berlangsungnya pertukaran gas), yang terdiri atas bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, dan alveoli. Alveoli merupakan struktur mirip kantong yang membentuk sejumlah besra bagian paru. Alveoli adalah tempat utama bagi fungsi utama paru pertukaran O2 dan CO2 antara udara yang dihirup dan darah.
Bagian konduksi memiliki dua fungsi utama yaitu menyediakan sarana bagi udara yang keluar masuk paru dan mengkondisikan udara yang dihirup tersebut. Untuk menjamin kelangsungan pasokan udara yang kontinu, kombinasi tulang rawan, serat elastin, dan kolagen, dan otot polos, memberikan bagian konduksi ini sifat kaku dan fleksibilitas serta ekstensibilitas yang diperlukan.
B.     Sistem Pencernaan
Sistem Sistem pencernaan tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi mulut (rongga mulut meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus, ventriculus, intestinium tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar digesti meliputi kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.

1.      Lidah (Lingua)
Permukaan lidah (tunica mucosa) tersusun atas epithelium squamosum complex dengan kornifikasi membentuk pappillae lingualis. Masa otot lurik, yang diseliputi membran mukosa dengan struktur berbeda-beda tergantung tempatnya. Beberapa bentuk papilla lidah antara lain: fifliformis, foliatum, sirkumvalatum.
2.      Kerongkongan (Esofagus, Oesophagus)
Esophagus merupakan saluran berotot yang menghubungkan mulut dengan lambung, secara histologis tersusun atas: tunica mucosa, tunica submucosa, tunica muscularis, tunica adventitia. Esophagus sebagai sluran panjang berotot (muskuler) menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus denagn lambung terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk kedalam lambung tidak kembali ke esophagus.
3.      Instestinum tenue (Usus halus)
Usus halus dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum.
4.      Instestinum crassum (Usus besar)
Usus besar (colon) berupa kantung-kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden (turun).
Kelenjar pada sistem pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, pankreas.
1.      Ludah (Saliva)
Kelenjar saliva merupakan kelenjar merokrin yang bentuknya berupa tubuloasiner atau tubuloaveoler. Bagian dari kelenjar saliva yang menghasilkan sekret disebut asini. Sel-sel yang menyusun kelenjar saliva yaitu serous, mukous, campuran. Pada kelenjar saliva juga ditemukan struktur lain yaitu mioepitel. Mioepitel terdapat diantara membran basalis dan sel asinus. Sel ini berbentuk  gepeng, berinti gepeng, memilki sitoplasma panjang yang mencapai sel-sel sekrteoris, dan memilki miofibril yang kontraktil didalam sitoplasma sehingga membantu memeras sel sekretoris mengeluarkan hasil sekresi.


2.      Hati (Hepar)
Hepar tersusun atas capsula: jaringan ikat padat, menembus ke dalam hepar dan membagi hepar dalam lobi-lobi, yaitu:
a.       Segitiga (trigonum) Kiernan merupakan bentukan segitiga yang terdapat diantara tiga lobi, padanya terdapat arteri interlobaris, vena interlobaris, ductus biliverus.
b.      Ductus biliverus tersusun atas epithelium columnair simplex, membran basalis, tunica fibroelastica, pembuluh limfe, dan serabut saraf.
c.       Lobulus hati benrbentuk heksagonal, sel-sel parenkim hepar tersusun secara radier (menjari) denagn vena sentralis terletak ditengah. Sel-sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma granulair dengan tetes-tetes glikogen.
d.      Pembuluh limfe dan serabut saraf, sinusoid diantara sel-sel parenkim, dibatasi oleh sel-sel endothelium, macrophage dan sel Kupfer vena centralis.
e.       Menghasilkan empedu sebagai hasil sekresi dan sekresi. Ekersi karena mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan uirne. Sekresi karena mengandung garam empedu untuk mengemulsifikasikan lelmak makanan. Garam empedu disintesis dari kolesterol dan asam amino. Berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan (surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen empedu yaitu bilirubin dan biliverdin beralas dari degradasi hemoglobin. Bilirubin selanjutnya diubah menjadi urobinilogen yang dikeluarkan melalui feses dan urine.
3.      Pankreas
Pankreas tersusun atas lobulus pancreaticus yang dibatasi jaringan ikat longgar, sel acinus membatasi lumen, berbentuk piramid, inti didasar sel, myoepitheliocytus diluar acinus. Dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin. Eksokrinoleh sel-sel acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan pencernaan (enzim percernaan). Endoktrin sel-sel islet Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh acini pankreas: protease pankreas, amylase pankreas, lipase pankreas, bikarbonat (NaHCO3).
BAB II
METODOLOGI
2.1  Alat dan Bahan
Pada praktikum sistem respirasi, kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: Preparat histologi trachea, bronkus, dan paru-paru. Dan kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, buku petunjuk praktikum, pensil warna, dan optilab.
Pada praktikum sistem percernaan, kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: Lever (hati), pankreas, oesophagus, duodenum, ileum, jejenum, Stomach body. Dan kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, optilab, dan pensil warna.
2.2  Cara Kerja
A.    Sistem respirasi
1.      Mengamati jaringan saluran dan kelenjar respirasi menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.      Menggambar dan memfoto hasil pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan penyusun sistem respirasi yang diamati
3.      Menentukan bagian-bagian pada masing-masing preparat yang sudah diamati.
B.     Sistem pencernaan
1.      Mengamati jaringan saluran dan kelenjar pencernaan menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.      Menggambar dan memfoto hasil pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan penyusun sistem dan kelenjar pencernaan yang diamati
3.      Menentukan bagian-bagian pada masing-masing preparat yang sudah diamati


BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1  Tabel Hasil Pengamatan
1.      Sistem respirasi
NAMA
GAMBAR TANGAN
GAMBAR PREPARAT
KETERANGAN
Preparat
Trakea


1.  Silia
2. Epitel berlapis silindris semu bersilia (lapisan mucosa)
3. sel goblet
4.Submukosa (jaringan otot dan tulang rawan )
5.lapisan adventitia (jaringan ikat)
Preparat Paru-paru


.      
Text Box: 5  

1.lapisan mucosa ( jaringan epitel selapis pipih)
2.alveolus
3.lapisan muskularis
   ( jaringan otot)
4. lamina propia ( jaringan ikat)
5. pembuluh darah









2.      Sistem pencernaan
No.
Preparat
Gambar Tangan
Keterangan
Dokumentasi
1.
Pangkreas Perbesaran 400x

1.      Jaringan ikat interstisial
2.      Insulaepancreaticae
3.      Vas capiliare
4.      Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)

2

Stomach body perbesaran 100x

1. Sub mucosa
2. Mucosa
3. Muscularis mucosa
4. Gastric gland
5. Gastric pits








3.
Pangkreas Perbesaran 400x

5.      Jaringan ikat interstisial
6.      Insulaepancreaticae
7.      Vas capiliare
8.      Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)




 


4
Ileum perbesaran 40x

1.      Mucosa muscularis
2.      Lymphatic nodules
3.      Vili
4.      Laminan propia
5.      Muscularisexterna

5
Jejenum Perbesaran 40 x

1.    Tunika serosa
2.    Tunika muskularis
3.    Tunika submukosa
4.    Tunika mukosa
5.    Villi






 

6
Doudenum perbesaran 400

1.    Lumen
2.    Mukosa
3.    Membran basal
4.    Inti sel
5.    Epitel silindris kompleks





7
Esofagus perbesaran 40

1.    Otot polos
2.    Epitel kubus selapis
3.    Mucosa muscularis
4.    Jaringan adiposa



 





BAB IV
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul sistem respirasi, yang memiliki tujuan pertama mengamati jaringan pada sistem respirasi dan tujuan kedua ialah mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi, pada praktikum sistem respirasi kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: preparat histologi, bronkus, dan paru-paru.
Pada praktikum yang berjudul sistem pencernaan, yang memiliki tujuan pertama mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya dan tujuan kedua ialah mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis-jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya, pada praktikum sistem pencernaan kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: lever, pankreas, oespphagus, duodenum, ileum, jejenum, stomach body.
4.1  Deskripsikan dengan struktur jaringan sistem respirasi dan sistem pencernaan tersebut serta jelaskan fungsi dari masing-masing jaringan pada sistem respirasi dan sistem pencernaan  tersebut dalam kaitannya dengan sruktur jaringan penyusunnya.
Pada praktikum sistem respirasi kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya preparat trakea dan preparat paru-paru.
Pertama kami melakukan percobaan terhadap preparat trakea, pada preparat trakea kami menemui beberapa jaringan diantaranya: silia, epitel berlapis silindris semu bersilia, sel goblet, submukosa, dan lapisan adventitia. Silia merupakan organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25 μm dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 μm serta biasanya muncul dalam jumlah banyak pada permukaan sel. Epitel berlapis silindris semu bersilia memiliki lapisan permukaan berbentuk silindris tebal dan besar sedangkan lapisan basal berbentuk polihedral yang kecil, epitel berlapis silindris semu bersilia berfungsi sebagai tempat sekresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan, dan sebagai saluran ekskresi. Subomokasa lapisan di sekitar mukosa yang berisi pembuluh darah dan saraf yang berfungsi mendukung jaringan di sekitarnya. Sel goblet fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan musin. Lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat pada perifer organ.
Kedua kami mengamati preparat paru-paru, pada preparat paru-paru kami mendapati beberapa bagian, diantaranya: lapisan mucosa, alveolus, laoisan muskalaris, lamina propia, pembuluh darah. Lapisan mucosa merupakan lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi, berfungsi untuk menghalangi masuknya mikroba yang berbahaya dan selain pertahanan fisik, membran mukosa dapat berfungsi sebagai pertahanan kimiawi. Alveolus terdapat pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, kedua sisi merupakan tempat pertukaran udara dengan darah dan Berfungsi Penyimpan udara dalam tubuh untuk sementara waktu, tempat pertukaran gas. Lapisan muskularis terdapat dua lapisan, lapisan dalam melingkar, dan lapisan luar adalah longitudinal, lapisan ini dari otot polos yang digunakan untuk gerak peristaltik, untuk memindahkan makanan ke bawah melalui usus, muskularis berfungsi untuk kontraksi segmental dan gerakan peristaltik di saluran pencernaan. Lamina propia berfungsi berperan dalam sistem pertahanan fisik dan kimia, kemampuan infiltrasi limfosi, terlibat dalam proses difusi. Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh, ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung, pembuluh darah terbesar adalah aorta
Pada praktikum sistem pencernaan kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya pankreas, oesophagus, duodenum, ileum, jejenum, Stomach body.
Pertama kami menggunakan preparat jejenum, pada preparat jejenum kami menemukan beberapa bagian, diantaranya: tunika serosa, tunika muskularis, tunika submukosa, tunika mukosa, dan villi. Tunika serosa atau lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat pada perifer organ. Tunika muskularis terdiri atas lapisan luar yang mempunyai serabut otot longitudinal dan lapisan dalam yang mempunyai serabut otot halus berbentuk sirkuler, kedua lapisan ini dipisahkan oleh suatu jaringan ikat berisi pleksus saraf parasimpatis. Tunika submokasa tersusun dari jaringan pengikat areolar yang tersusun lebih kasar dari jaringan pengikat lamina propria mukose, pembuluh darah besar, saraf (pleksus saraf) dan ganglion otonom. Tunika mukosa terdiri atas epitel, berbagai kelenjar dan jaringan penunjang. Epitel usus halus berbentuk epitel kolumnar selapis yang terdiri atas sel absortif, sel goblet, sel endokrin dan sel Paneth. Villi fungsi utama dari vili pada usus halus adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus halus, villi usus adalah benda-benda kecil seperti benang yang melapisi usus agar dapat secara efektif meningkatkan luas permukaan dinding usus.
Kedua kami menggunakan preparat ileum, pada preparat ini kami menemukan beberpa bagian, diantaranya: muscosa muscularis, lympatic nodules, vili, laminan propia, muscularis extrana. Muscularis mukosa adalah lapisan tipis (lamina) dari otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Nodul limfosit, kecil, koleksi lokal dari jaringan limfoid, biasanya terletak di jaringan ikat longgar di bawah membran epitel basah (menutupi atau melapisi), seperti pada sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan kandung kemih. Villi, fungsi utama dari vili pada usus halus adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus halus. Lamina propria adalah lapisan besar jaringan ikat yang memisahkan lapisan sel epitel terdalam dari lapisan jaringan otot polos yang disebut muscularis mukosa. Muscularis eksterna adalah daerah otot di banyak organ di tubuh vertebrata, berdekatan dengan submukosa, bertanggung jawab untuk gerakan usus seperti peristaltik.
Ketiga kami menggunakan preparat stomach body, kami menemukan beberapa bagian, diantaranya sub mucosa, mucosa, muscularis mucosa, gastric gland, gastric pits. Submucosa adalah lapisan tipis jaringan di berbagai organ saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan genitourinari. Membran mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Lamina muscularis mukosa adalah lapisan tipis ( lamina ) dari otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Gastric gland adalah kelenjar lambung terletak di berbagai daerah perut.
Keempat kami mengunakan preparat pankreas, kami menemukan beberapa bagian, diantaranya: Jaringan ikat interstisial merupakan salah satu jaringan penguat yang memiliki sel-sel berserabut dan cairan ekstra seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks, jaringan ini memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai macam jaringan lain dalam tubuh, organ, dan bagian-bagian lain. Insulae pancreaticae, banyak getah bening sel di pankreas puas dengan jumlah gula dalam darah merasakan dan glukagon atau insulin. Vas capiliare, salah satu pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri terkecil ke pembuluh darah terkecil dan membentuk jaringan di seluruh jaringan tubuh. Ductus intercalatus, saluran/duktus pada pankreas ada dua macam, yaitu duktus pankreatis wirsungi dan santorini. Saluran ini berfungsi untuk membawa produk enzim yang di produksi oleh pankreas menuju duodenum.
Kelima kami menggunakan preparat duodenum, kami mendapati: Lumen, lumen adalah saluran di dalam pembuluh tubuh, seperti ruangan kecil di bagian tengah pembuluh nadi, pembuluh balik, dan saluran pencernaan seperti usus halus, serta saluran pernapasan pada bronkus di paru-paru. Mukosa, Membran mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran basal, membran basalis adalah matriks ekstraseluler tipis, berserat, matriks inilah yang memisahkan lapisan permukaan tubuh internal atau eksternal dari jaringan ikat yang mendasari di metazoans. Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel, nukleus merupakan organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik, Inti sel mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Merupakan jaringan epitel yang berfungsi sebagai sekresi, absorpsi, membersihkan dan memindahkan benda asing yang masuk dalam tubuh.
Keenam kami menggunakan preparat esofagus, kami mendapati bagian, diantaranya: Otot polos, ialah otot yang termasuk dalam kategori otot tidak sadar atau otot yang bersifat refleks dalam sistem kerjanya. Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel-sel berbentuk kubus. Inti sel berbentuk bulat dan besar dan terletak di tengah. Lamina muscularis mukosa adalah lapisan tipis dari otot saluran pencernaan , terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Adiposit, juga dikenal sebagai liposit dan sel lemak, adalah sel yang terutama menyusun jaringan adiposa, terspesialisasi dalam menyimpan energi dalam bentuk lemak.
4.2  Jelaskan perbedaan khsusus jaringan pada masing-masing organ penysun sistem respirasi dan saluran kelenjar pencernaan
1.      Kedua proses penting memiliki perbedaan yang luar biasa seperti yang tercantum di bawah ini.
2.      Perbedaan utama adalah bahwa pernapasan adalah proses mekanik, tetapi respirasi adalah proses kimia.
3.      Pernapasan terutama pertukaran sebagian besar gas masuk dan keluar dari tubuh, sementara respirasi adalah proses memecah nutrisi dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
4.      Pernapasan terjadi antara tubuh dan lingkungan eksternal, sedangkan respirasi terjadi pada tingkat sel.



BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Pada praktikum sistem respirasi dan sistem pencernaan yang bertujuan mengamati jaringan pada sistem respirasi, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi, mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya.
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran luar. Udara digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang terdiri dari rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru.
Sistem Sistem pencernaan tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi mulut (rongga mulut meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus, ventriculus, intestinium tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar digesti meliputi kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.



DAFTAR PUSTAKA

Eurika, novi. 2018. petunjuk praktikum stuktur perkembangan hewan. Universitas Muhammadiyah  Jember
Evelyn, 2008. Anatomi dan Fisiologi Pencernaan. Jakarta: Media Pustaka Utama. Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung: Yramawidjaya.
Internet Online: http://repository.unair.ac.id/30078/3/3.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf diakses pada itanggal 15 November 2018 Pukul 20.52 WIB