BAB
I
PENDAHULUAN
Sel berasal dari kata cella yang berarti ruangan kecil dan ditemukan oleh Robert Hooke. Sel
merupakan ruangan kecil yang dibatasi oleh membrane, yang didalamnya terdapat
cairan (protoplasma), Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti
sel (nukleus). Secara struktural sel merupakan satuan terkecil makhluk hidup yang
dapat melaksanakn kehidupan, sedangkan secara fungsional sel berfungsi untuk
menjalankan fungsi kehdiupan seperti membentuk organisme dengan berkembang biak
secara membelah diri.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi
tergantung pada tempat dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan
sel hewan, karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada
sel hewan bagian disebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan
tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola sel yang
dapat membesar, sedang pada sel hewan tidak demikian.
Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah
sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti,
terkandung substansi genetik yang terdapat dalam kromosom . Istilah kromosom
diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Kromosom berasal
dari kata chrome yang berarti warna dan soma
berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu
menyerap warna.
Kromosom tersusun atas DNA yang
berkondensasi bersama protein histon di
dalam inti sel, membentuk struktur bernama
nukleosom. DNA (deoxyribonucleic
acid) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi pembawa pembentuk
nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih
kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang
yang mengandung struktur manik-manik (beads
on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti
sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin
padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan
oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai kromosom. Sebelum sel
membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk
lengan kromosom ganda yang disebut
kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang
yang tidak mengandung gen, dinamakan sentromer. Bagian ini memiliki peranan
sangat penting pada proses pembelahan sel. Di bagian inilah benang gelendong
menempel untuk bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang
berlawanan.
Benang gelendong melekat pada bagian
sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat
dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan
ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan
ada pula yang tidak.
Pembelahan sel adalah peristiwa penambahan jumlah sel, dimana sel
induk akan mentransferkan informasi genetik ke sel anak melalui proses
pembelahan bertahap, yang bertujuan untuk mendapatkan anak yang memiliki
informasi genetis yang sama persis dengan induknya. Proses pembelahan sel ini dimulai dengan pembelahan intinya yang
selanjutnya terjadi pembelahan plasma atau pembelahan sel. Dalam
pembelahan-pembelahan sel ini terdapat pembelahan sel secara langsung
(amitosis) dan tidak langsung (mitosis, dan meiosis).
Pembelahan
meiosis merupakan pembelahan secara tidak langsung atau melalui tahap–tahap yang
terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Pembelahan ini bertujuan mengatur informasi
genetik induk yang akan diturunkan kepada sel anakan. Sel sebagai penyusun
terkecil makhluk hidup mempunyai siklus hidup. Pada siklus sel dapat dibedakan
menjadi dua fase, yaitu fase pembelahan atau fase meiosis (M) dan fase
pertumbuhan atau interphase. Fase Meiosis, Fase ini terjadi dalam dua kali
proses pembelahan. Meiosis I dan Meiosis II.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Meiosis
Definisi meiosis adalah pengurangan jumlah kromosom
menjadi separuhnya sehingga sel anak yang berdiri sendiri itu hanya mengandung
separuh jumlah kromosom yang secara karakteristik dimiliki oleh suatu jenis hewan.
Pembelahan ini untuk memastikan bahwa ketika terjadi pembuahan, telur yang
dibuahi akan membawa jumlah normal kromosom, bukannya menyebabkan aneuploidi
(jumlah abnormal kromosom).
Sel-sel yang hanya mengandung separuh jumlah kromosom
adalah sel kelamin utama spermatozoa dan ovum. Semua sel dari suatu jenis hewan
mengandung jumlah kromosom tertentu. Jumlah kromosom yang menentukan
karakteristik jenis hewan dipertahankan melalui pembelahan mitosis. Jumlah
kromosom tidak mungkin dipertahankan secara uniform dari suatu generasi ke
generasi berikutnya, kecuali sel-sel kelamin hanya mengandung separuh jumlah
kromosom induk. Pada manusia spermatozoon dan ovum masing-masing hanya
mengandung 23 kromosom, pada cacing gelang Ascaris lumbricoides masing-masing
sel kelamin hanya mengandung 4 kromosom. Jadi pembentukan spermatozoa dan ovum
itu melalui proses meiosis, kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu
melalui proses meiosis dan kemudian setelah dua sel kelamin itu bersatu,
pelipat gandanya berlangsung melalui mitosis.
Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan nukleus
yang melakukan pemisahan tiap kromosom homolog menjadi gamet yang baru. Jika
mitosis menghasilkan sel anak yang identik dengan induk, maka meiosis
menghasilkan sel anak dengan reduksi
jumlah kromosom. Selain itu, meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan
induknya. Terjadi dua jenis pembelahan pada meiosis, yaitu pembelahan reduksi
(meiosis satu) dan pembelahan sel (meiosis dua). meiosis dua melakukan
pembelahan sel layaknya mitosis, karena itulah perbedaan antara mitosis dan
meiosis lebih terlihat pada meiosis satu.
2.2 Tahapan-Tahapan Meiosis
Pembelahan
Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah
kromosom dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel
induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah
membelah, selanak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n). Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan
sel secara berturut –turut, tanpa diselingi interfase, yaitu tahap meiosis 1
dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).
A. Meiosis I
1)
Profase I
a)
Leptoten adalah
Kromatin menebal membentuk kromosom.
b)
Zygoten adalah
Kromosom yang homolog mulai berpasangan.
c)
Pakiten adalah Tiap kromosom
menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu
sentromer.
d)
Diploten adalah
Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e)
Diakenesis,
Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang
telah mengalami duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat
mengakibatkan terjadinya rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti
menghilang.
2)
Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad
menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi
dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
3)
Anafase I
Pada tahap ini, spindle
pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) kekutub sel berlawanan
sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil
crossing over yang bergerak kekutub sel membawa materi genetic yang berbeda.
4)
Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk
sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap
kromosom masih mengandung dua kromatid (sisercromatid) yang terhubung melalui
sentromer.
Berikut tahapan keseluruhan dari pembelahan sel meiosis 1
B.
Meiosis II
1.
Profase II
a.
Benang – benang
kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b.
Kromosom yang
terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi lagi.
c.
Nucleolus dan
dinding inti menghilang.
d.
Sentriol
berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e.
Serat – serat
gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
2.
Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung
pada serat gelendong melalui sentromernya.
3.
Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan
bergerak menujuke kutub yang berlawanan.
4.
Telofase II
a.
Kromosom berubah
menjadi benang – benang kromatin kembali.
b.
Nucleolus dan
dinding inti terbentuk kembali.
c.
Serat – serat
gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.
Berikut adalah keseluruhan dari tahap meiosis
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel akan yang masing – masing
haploid(n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah
dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi
pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti sperma dan ovum (sel
telur).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Meiosis
adalah pengurangan jumlah kromosom menjadi separuhnya sehingga sel anak yang
berdiri sendiri itu hanya mengandung separuh jumlah kromosom yang secara
karakteristik dimiliki oleh suatu jenis hewan. Meiosis
disebut juga pembelahan reduksi, karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom
dalam proses nya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom separuh dari jumlah kromosom sel
induknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell,
N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology.
5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga.
Hardiyanti,
triani. 2010. Modul 1 Struktur dan Fungsi Sel Tumbuhan. Online: http://repository.ut.ac.id/4385/1/BIOL4314-M1.pdf. Diakses pada tanggal 13 November 2018
Pukul 00.24 WIB.
Internet
online: http://web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_sel-2012.pdf. Diakses pada tanggal 13 November 2018
Pukul 01.23 WIB.
Internet
online: http://bogari.net/Bogari/Principle_files/10b-Meiosis.pdf Diakses pada tanggal 13 November 2018
Pukul 02.43 WIB
No comments:
Post a Comment