STRUKTUR
PERKEMBANGAN HEWAN
SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM
PENCERNAAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1. Mengamati
jaringan pada sistem respirasi
2. Mendeskripsikan
dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi
3. Mengamati
jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya
4. Mendeskripsikan
dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada sistem pencernaan dan
kelenjarnya
1.2 Landasan Teori
A. Sistem Respirasi
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem
saluran bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran
luar. Udara digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang
terdiri dari rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis
jaringan paru. Sistem respirasi atau pernafasan biasanya dibagi menjadi
struktur saluran nafas atas dan bawah. Secara fungsional, struktur-struktur
tersebut membentuk bagian sistem, yang terdiri atas rongga hidung, nasofaring,
larink, trakea, bronki (yun, bronchos, pipa angin), bronkiolus, dan bronkiolus
terminalis, dan bagian respiratorik (tempat berlangsungnya pertukaran gas),
yang terdiri atas bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, dan alveoli.
Alveoli merupakan struktur mirip kantong yang membentuk sejumlah besra bagian
paru. Alveoli adalah tempat utama bagi fungsi utama paru pertukaran O2 dan CO2
antara udara yang dihirup dan darah.
Bagian konduksi memiliki dua fungsi utama yaitu menyediakan sarana bagi
udara yang keluar masuk paru dan mengkondisikan udara yang dihirup tersebut.
Untuk menjamin kelangsungan pasokan udara yang kontinu, kombinasi tulang rawan,
serat elastin, dan kolagen, dan otot polos, memberikan bagian konduksi ini
sifat kaku dan fleksibilitas serta ekstensibilitas yang diperlukan.
B. Sistem Pencernaan
Sistem Sistem pencernaan tersusun
atas saluran digesti dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi
mulut (rongga mulut meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus,
ventriculus, intestinium tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar
digesti meliputi kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.
1. Lidah (Lingua)
Permukaan lidah (tunica mucosa) tersusun atas epithelium squamosum complex dengan kornifikasi membentuk pappillae
lingualis. Masa otot lurik, yang diseliputi membran mukosa dengan struktur
berbeda-beda tergantung tempatnya. Beberapa bentuk papilla lidah antara lain:
fifliformis, foliatum, sirkumvalatum.
2. Kerongkongan (Esofagus, Oesophagus)
Esophagus merupakan saluran berotot yang menghubungkan mulut dengan
lambung, secara histologis tersusun atas: tunica mucosa, tunica submucosa,
tunica muscularis, tunica adventitia. Esophagus sebagai sluran panjang berotot
(muskuler) menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara
esophagus denagn lambung terdapat sphincter
esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk kedalam
lambung tidak kembali ke esophagus.
3. Instestinum tenue (Usus halus)
Usus halus dapat dibedakan
menjadi 3 bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum.
4. Instestinum crassum (Usus besar)
Usus besar (colon) berupa kantung-kantung dengan pita (taenia) dan
haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik), transversal
(mendatar), descenden (turun).
Kelenjar pada sistem
pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, pankreas.
1. Ludah (Saliva)
Kelenjar saliva merupakan kelenjar merokrin yang bentuknya berupa
tubuloasiner atau tubuloaveoler. Bagian dari kelenjar saliva yang menghasilkan
sekret disebut asini. Sel-sel yang menyusun kelenjar saliva yaitu serous,
mukous, campuran. Pada kelenjar saliva juga ditemukan struktur lain yaitu
mioepitel. Mioepitel terdapat diantara membran basalis dan sel asinus. Sel ini
berbentuk gepeng, berinti gepeng, memilki
sitoplasma panjang yang mencapai sel-sel sekrteoris, dan memilki miofibril yang
kontraktil didalam sitoplasma sehingga membantu memeras sel sekretoris
mengeluarkan hasil sekresi.
2. Hati (Hepar)
Hepar tersusun atas capsula: jaringan ikat padat, menembus ke dalam
hepar dan membagi hepar dalam lobi-lobi, yaitu:
a.
Segitiga (trigonum) Kiernan
merupakan bentukan segitiga yang terdapat diantara tiga lobi, padanya terdapat
arteri interlobaris, vena interlobaris, ductus biliverus.
b.
Ductus biliverus tersusun
atas epithelium columnair simplex, membran basalis, tunica fibroelastica,
pembuluh limfe, dan serabut saraf.
c.
Lobulus hati benrbentuk
heksagonal, sel-sel parenkim hepar tersusun secara radier (menjari) denagn vena
sentralis terletak ditengah. Sel-sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma
granulair dengan tetes-tetes glikogen.
d.
Pembuluh limfe dan serabut
saraf, sinusoid diantara sel-sel parenkim, dibatasi oleh sel-sel endothelium,
macrophage dan sel Kupfer vena centralis.
e.
Menghasilkan empedu sebagai
hasil sekresi dan sekresi. Ekersi karena mengandung pigmen empedu yang
selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan uirne. Sekresi karena mengandung garam
empedu untuk mengemulsifikasikan lelmak makanan. Garam empedu disintesis dari
kolesterol dan asam amino. Berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan
(surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen empedu yaitu bilirubin dan biliverdin
beralas dari degradasi hemoglobin. Bilirubin selanjutnya diubah menjadi
urobinilogen yang dikeluarkan melalui feses dan urine.
3. Pankreas
Pankreas
tersusun atas lobulus pancreaticus yang dibatasi jaringan ikat longgar, sel
acinus membatasi lumen, berbentuk piramid, inti didasar sel, myoepitheliocytus
diluar acinus. Dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin. Eksokrinoleh sel-sel
acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan pencernaan (enzim percernaan).
Endoktrin sel-sel islet Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Enzim-enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh acini pankreas: protease pankreas, amylase
pankreas, lipase pankreas, bikarbonat (NaHCO3).
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Pada praktikum sistem respirasi, kami menggunakan
beberapa bahan, diantaranya: Preparat histologi trachea, bronkus, dan
paru-paru. Dan kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, buku
petunjuk praktikum, pensil warna, dan optilab.
Pada praktikum sistem percernaan, kami menggunakan
beberapa bahan, diantaranya: Lever (hati), pankreas, oesophagus, duodenum,
ileum, jejenum, Stomach body. Dan
kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, optilab, dan pensil warna.
2.2 Cara Kerja
A.
Sistem
respirasi
1.
Mengamati jaringan saluran
dan kelenjar respirasi menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.
Menggambar dan memfoto hasil
pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan
penyusun sistem respirasi yang diamati
3.
Menentukan bagian-bagian pada
masing-masing preparat yang sudah diamati.
B.
Sistem pencernaan
1.
Mengamati jaringan saluran
dan kelenjar pencernaan menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.
Menggambar dan memfoto hasil
pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan
penyusun sistem dan kelenjar pencernaan yang diamati
3.
Menentukan bagian-bagian pada
masing-masing preparat yang sudah diamati
BAB
III
HASIL
PENGAMATAN
3.1
Tabel Hasil Pengamatan
1.
Sistem
respirasi
NAMA
|
GAMBAR TANGAN
|
GAMBAR PREPARAT
|
KETERANGAN
|
Preparat
Trakea
|
|
|
1. Silia
2. Epitel berlapis silindris semu bersilia (lapisan mucosa)
3. sel
goblet
4.Submukosa (jaringan otot dan tulang rawan )
5.lapisan adventitia (jaringan ikat)
|
Preparat Paru-paru
|
|
. |
1.lapisan mucosa ( jaringan epitel selapis pipih)
2.alveolus
3.lapisan muskularis
( jaringan otot)
4. lamina propia ( jaringan ikat)
5. pembuluh darah
|
2.
Sistem pencernaan
No.
|
Preparat
|
Gambar Tangan
|
Keterangan
|
Dokumentasi
|
||||||||||||||||
1.
|
Pangkreas Perbesaran 400x
|
|
1. Jaringan ikat interstisial
2. Insulaepancreaticae
3. Vas capiliare
4. Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)
|
|||||||||||||||||
2
|
Stomach
body perbesaran 100x
|
|
1.
Sub mucosa
2.
Mucosa
3.
Muscularis mucosa
4.
Gastric gland
5.
Gastric pits
|
|
||||||||||||||||
3.
|
Pangkreas Perbesaran 400x
|
|
5. Jaringan ikat interstisial
6. Insulaepancreaticae
7. Vas capiliare
8. Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)
|
|
||||||||||||||||
4
|
Ileum perbesaran 40x
|
|
1.
Mucosa muscularis
2.
Lymphatic nodules
3.
Vili
4.
Laminan propia
5.
Muscularisexterna
|
|
||||||||||||||||
5
|
Jejenum Perbesaran 40 x
|
|
1.
Tunika serosa
2.
Tunika
muskularis
3.
Tunika
submukosa
4.
Tunika mukosa
5.
Villi
|
|
||||||||||||||||
6
|
Doudenum perbesaran 400
|
|
1.
Lumen
2.
Mukosa
3.
Membran basal
4.
Inti sel
5.
Epitel silindris kompleks
|
|
||||||||||||||||
7
|
Esofagus
perbesaran 40
|
|
1.
Otot polos
2.
Epitel kubus selapis
3.
Mucosa muscularis
4. Jaringan adiposa
|
|
BAB IV
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Pada
praktikum yang berjudul sistem respirasi, yang memiliki tujuan pertama
mengamati jaringan pada sistem respirasi dan tujuan kedua ialah mendeskripsikan
dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi, pada praktikum
sistem respirasi kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: preparat
histologi, bronkus, dan paru-paru.
Pada
praktikum yang berjudul sistem pencernaan, yang memiliki tujuan pertama
mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya dan tujuan kedua
ialah mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis-jenis jaringan pada sistem
pencernaan dan kelenjarnya, pada praktikum sistem pencernaan kami menggunakan
beberapa bahan, diantaranya: lever, pankreas, oespphagus, duodenum, ileum,
jejenum, stomach body.
4.1 Deskripsikan dengan struktur jaringan sistem respirasi
dan sistem pencernaan tersebut serta jelaskan
fungsi dari masing-masing jaringan pada sistem respirasi dan sistem
pencernaan tersebut dalam kaitannya
dengan sruktur jaringan penyusunnya.
Pada praktikum sistem
respirasi kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya preparat trakea
dan preparat paru-paru.
Pertama kami melakukan
percobaan terhadap preparat trakea, pada preparat trakea kami menemui beberapa
jaringan diantaranya: silia, epitel berlapis silindris semu bersilia, sel
goblet, submukosa, dan lapisan adventitia. Silia merupakan organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang
menonjol dari sebagian sel
yang diameternya kira-kira 0,25 μm dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 μm serta
biasanya muncul dalam jumlah banyak pada permukaan sel. Epitel berlapis silindris
semu bersilia memiliki lapisan permukaan berbentuk silindris
tebal dan besar sedangkan lapisan basal berbentuk polihedral yang kecil, epitel berlapis silindris semu bersilia berfungsi
sebagai tempat
sekresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan, dan sebagai saluran
ekskresi. Subomokasa lapisan
di sekitar mukosa yang berisi pembuluh darah dan saraf yang berfungsi mendukung
jaringan di sekitarnya.
Sel goblet fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan musin. Lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat
pada
perifer organ.
Kedua kami mengamati preparat paru-paru, pada preparat
paru-paru kami mendapati beberapa bagian, diantaranya: lapisan mucosa,
alveolus, laoisan muskalaris, lamina propia, pembuluh darah. Lapisan mucosa
merupakan lapisan
kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi
dan proses sekresi, berfungsi untuk menghalangi masuknya mikroba yang
berbahaya dan selain pertahanan fisik, membran mukosa dapat berfungsi sebagai
pertahanan kimiawi. Alveolus terdapat
pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, kedua
sisi merupakan tempat pertukaran udara dengan darah dan Berfungsi Penyimpan udara dalam tubuh untuk sementara waktu, tempat pertukaran gas. Lapisan muskularis terdapat dua
lapisan, lapisan dalam melingkar, dan lapisan
luar adalah longitudinal, lapisan ini dari otot polos yang digunakan untuk
gerak peristaltik, untuk memindahkan makanan ke bawah melalui usus, muskularis
berfungsi untuk kontraksi segmental dan gerakan peristaltik di saluran
pencernaan. Lamina propia berfungsi berperan dalam sistem pertahanan fisik dan kimia,
kemampuan infiltrasi limfosi, terlibat dalam proses difusi. Pembuluh darah adalah bagian
dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh, ada tiga jenis
pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler
yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara
darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke
jantung, pembuluh darah terbesar adalah aorta
Pada praktikum sistem
pencernaan kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya pankreas,
oesophagus, duodenum, ileum, jejenum, Stomach
body.
Pertama kami menggunakan
preparat jejenum, pada preparat jejenum kami menemukan beberapa bagian,
diantaranya: tunika serosa, tunika muskularis, tunika submukosa, tunika mukosa,
dan villi. Tunika serosa
atau lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat pada
perifer organ. Tunika
muskularis terdiri atas lapisan luar
yang mempunyai serabut otot longitudinal dan lapisan dalam yang mempunyai
serabut otot halus berbentuk sirkuler, kedua lapisan ini dipisahkan oleh suatu
jaringan ikat berisi pleksus saraf parasimpatis. Tunika submokasa tersusun dari jaringan pengikat areolar yang tersusun lebih kasar
dari jaringan pengikat lamina propria mukose, pembuluh darah besar, saraf (pleksus
saraf) dan ganglion otonom. Tunika mukosa terdiri atas epitel, berbagai kelenjar
dan jaringan penunjang. Epitel usus halus berbentuk epitel kolumnar selapis
yang terdiri atas sel absortif, sel goblet, sel endokrin dan sel Paneth. Villi fungsi utama dari vili pada usus halus adalah
untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus
halus, villi usus adalah benda-benda kecil seperti benang yang melapisi usus
agar dapat secara efektif meningkatkan luas permukaan dinding usus.
Kedua kami menggunakan
preparat ileum, pada preparat ini kami menemukan beberpa bagian, diantaranya:
muscosa muscularis, lympatic nodules, vili, laminan propia, muscularis extrana.
Muscularis
mukosa adalah lapisan tipis (lamina) dari
otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari
submukosa. Nodul limfosit,
kecil, koleksi lokal dari jaringan limfoid, biasanya terletak di jaringan ikat
longgar di bawah membran epitel basah (menutupi atau melapisi), seperti pada
sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan kandung kemih. Villi, fungsi utama dari vili pada usus halus adalah
untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus
halus. Lamina propria adalah lapisan besar jaringan
ikat yang memisahkan lapisan sel epitel terdalam dari lapisan jaringan otot
polos yang disebut muscularis mukosa. Muscularis
eksterna adalah daerah otot di banyak organ di tubuh vertebrata, berdekatan
dengan submukosa, bertanggung jawab untuk gerakan usus seperti peristaltik.
Ketiga kami menggunakan preparat stomach body, kami
menemukan beberapa bagian, diantaranya sub mucosa, mucosa, muscularis mucosa,
gastric gland, gastric pits. Submucosa adalah lapisan tipis jaringan di berbagai
organ saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan genitourinari. Membran mukosa
adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam
proses absorpsi dan proses sekresi. Lamina muscularis mukosa adalah lapisan
tipis ( lamina ) dari otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria
dan memisahkannya dari submukosa.
Gastric gland adalah kelenjar lambung terletak di berbagai daerah perut.
Keempat kami mengunakan preparat pankreas, kami
menemukan beberapa bagian, diantaranya: Jaringan ikat interstisial merupakan
salah satu jaringan penguat yang memiliki sel-sel berserabut dan cairan ekstra
seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks, jaringan ini memiliki fungsi
sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai macam jaringan lain dalam
tubuh, organ, dan bagian-bagian lain. Insulae pancreaticae, banyak getah bening
sel di pankreas puas dengan jumlah gula dalam darah merasakan dan glukagon atau
insulin. Vas capiliare, salah
satu pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri terkecil ke pembuluh darah
terkecil dan membentuk jaringan di seluruh jaringan tubuh. Ductus intercalatus, saluran/duktus pada pankreas ada dua macam,
yaitu duktus pankreatis wirsungi dan santorini. Saluran ini berfungsi untuk
membawa produk enzim yang di produksi oleh pankreas menuju duodenum.
Kelima kami menggunakan preparat duodenum, kami
mendapati: Lumen, lumen
adalah saluran di dalam pembuluh tubuh, seperti ruangan kecil di bagian tengah
pembuluh nadi, pembuluh balik, dan saluran pencernaan seperti usus halus, serta
saluran pernapasan pada bronkus di paru-paru. Mukosa, Membran
mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat
dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran
basal, membran
basalis adalah matriks ekstraseluler tipis, berserat, matriks inilah yang
memisahkan lapisan permukaan tubuh internal atau eksternal dari jaringan ikat
yang mendasari di metazoans. Inti sel
(Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel, nukleus merupakan
organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik, Inti sel
mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan
sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel
permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Merupakan jaringan epitel
yang berfungsi sebagai sekresi, absorpsi, membersihkan dan memindahkan benda
asing yang masuk dalam tubuh.
Keenam kami menggunakan preparat esofagus, kami
mendapati bagian, diantaranya: Otot polos, ialah otot yang termasuk dalam kategori otot
tidak sadar atau otot yang bersifat refleks dalam sistem kerjanya. Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh
selapis sel-sel berbentuk kubus. Inti sel berbentuk bulat dan besar dan
terletak di tengah. Lamina
muscularis mukosa adalah lapisan tipis dari otot saluran pencernaan , terletak
di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Adiposit, juga dikenal
sebagai liposit dan sel lemak, adalah sel yang terutama menyusun jaringan
adiposa, terspesialisasi dalam menyimpan energi dalam bentuk lemak.
4.2 Jelaskan
perbedaan khsusus jaringan pada masing-masing organ penysun sistem respirasi
dan saluran kelenjar pencernaan
1. Kedua
proses penting memiliki perbedaan yang luar biasa seperti yang tercantum di
bawah ini.
2. Perbedaan
utama adalah bahwa pernapasan adalah proses mekanik, tetapi respirasi adalah
proses kimia.
3. Pernapasan
terutama pertukaran sebagian besar gas masuk dan keluar dari tubuh, sementara
respirasi adalah proses memecah nutrisi dengan oksigen untuk menghasilkan
energi.
4. Pernapasan
terjadi antara tubuh dan lingkungan eksternal, sedangkan respirasi terjadi pada
tingkat sel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada
praktikum sistem respirasi dan sistem pencernaan yang bertujuan mengamati
jaringan pada sistem respirasi, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis
jaringan pada sistem respirasi, mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan
kelenjarnya, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada
sistem pencernaan dan kelenjarnya.
Sistem
respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran
bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran luar. Udara
digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang terdiri dari
rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru.
Sistem
Sistem pencernaan tersusun atas saluran digesti
dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi mulut (rongga mulut
meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus, ventriculus, intestinium
tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar digesti meliputi
kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.
DAFTAR PUSTAKA
Eurika, novi. 2018. petunjuk praktikum stuktur
perkembangan hewan. Universitas
Muhammadiyah Jember
Evelyn,
2008. Anatomi dan Fisiologi Pencernaan. Jakarta: Media Pustaka Utama. Irianto,
Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung: Yramawidjaya.
Internet Online:
http://repository.unair.ac.id/30078/3/3.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf diakses pada itanggal 15 November
2018 Pukul 20.52 WIB
Internet Online:
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._KESEHATAN_&_REKREASI/PRODI._KEPERAWATAN/197011022000121-HAMIDIE_RONALD_DANIEL_RAY/Bahan_Kuliah/sistem-pencernaan.pdf diakses pada tanggal 15 November 2018 Pukul 23.23 WIB
No comments:
Post a Comment