Sunday, January 27, 2019

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM PENCERNAAN





STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN
SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM PENCERNAAN






BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Tujuan
1.      Mengamati jaringan pada sistem respirasi
2.      Mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi
3.      Mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya
4.      Mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya
1.2  Landasan Teori
A.    Sistem Respirasi
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran luar. Udara digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang terdiri dari rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru. Sistem respirasi atau pernafasan biasanya dibagi menjadi struktur saluran nafas atas dan bawah. Secara fungsional, struktur-struktur tersebut membentuk bagian sistem, yang terdiri atas rongga hidung, nasofaring, larink, trakea, bronki (yun, bronchos, pipa angin), bronkiolus, dan bronkiolus terminalis, dan bagian respiratorik (tempat berlangsungnya pertukaran gas), yang terdiri atas bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, dan alveoli. Alveoli merupakan struktur mirip kantong yang membentuk sejumlah besra bagian paru. Alveoli adalah tempat utama bagi fungsi utama paru pertukaran O2 dan CO2 antara udara yang dihirup dan darah.
Bagian konduksi memiliki dua fungsi utama yaitu menyediakan sarana bagi udara yang keluar masuk paru dan mengkondisikan udara yang dihirup tersebut. Untuk menjamin kelangsungan pasokan udara yang kontinu, kombinasi tulang rawan, serat elastin, dan kolagen, dan otot polos, memberikan bagian konduksi ini sifat kaku dan fleksibilitas serta ekstensibilitas yang diperlukan.
B.     Sistem Pencernaan
Sistem Sistem pencernaan tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi mulut (rongga mulut meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus, ventriculus, intestinium tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar digesti meliputi kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.

1.      Lidah (Lingua)
Permukaan lidah (tunica mucosa) tersusun atas epithelium squamosum complex dengan kornifikasi membentuk pappillae lingualis. Masa otot lurik, yang diseliputi membran mukosa dengan struktur berbeda-beda tergantung tempatnya. Beberapa bentuk papilla lidah antara lain: fifliformis, foliatum, sirkumvalatum.
2.      Kerongkongan (Esofagus, Oesophagus)
Esophagus merupakan saluran berotot yang menghubungkan mulut dengan lambung, secara histologis tersusun atas: tunica mucosa, tunica submucosa, tunica muscularis, tunica adventitia. Esophagus sebagai sluran panjang berotot (muskuler) menghubungkan rongga mulut dengan lambung. Pada batas antara esophagus denagn lambung terdapat sphincter esophagii yang berfungsi mengatur agar makanan yang sudah masuk kedalam lambung tidak kembali ke esophagus.
3.      Instestinum tenue (Usus halus)
Usus halus dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum.
4.      Instestinum crassum (Usus besar)
Usus besar (colon) berupa kantung-kantung dengan pita (taenia) dan haustra. Colon dapat dibedakan menjadi colon ascenden (naik), transversal (mendatar), descenden (turun).
Kelenjar pada sistem pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, pankreas.
1.      Ludah (Saliva)
Kelenjar saliva merupakan kelenjar merokrin yang bentuknya berupa tubuloasiner atau tubuloaveoler. Bagian dari kelenjar saliva yang menghasilkan sekret disebut asini. Sel-sel yang menyusun kelenjar saliva yaitu serous, mukous, campuran. Pada kelenjar saliva juga ditemukan struktur lain yaitu mioepitel. Mioepitel terdapat diantara membran basalis dan sel asinus. Sel ini berbentuk  gepeng, berinti gepeng, memilki sitoplasma panjang yang mencapai sel-sel sekrteoris, dan memilki miofibril yang kontraktil didalam sitoplasma sehingga membantu memeras sel sekretoris mengeluarkan hasil sekresi.


2.      Hati (Hepar)
Hepar tersusun atas capsula: jaringan ikat padat, menembus ke dalam hepar dan membagi hepar dalam lobi-lobi, yaitu:
a.       Segitiga (trigonum) Kiernan merupakan bentukan segitiga yang terdapat diantara tiga lobi, padanya terdapat arteri interlobaris, vena interlobaris, ductus biliverus.
b.      Ductus biliverus tersusun atas epithelium columnair simplex, membran basalis, tunica fibroelastica, pembuluh limfe, dan serabut saraf.
c.       Lobulus hati benrbentuk heksagonal, sel-sel parenkim hepar tersusun secara radier (menjari) denagn vena sentralis terletak ditengah. Sel-sel ini berbentuk poligonal, sitoplasma granulair dengan tetes-tetes glikogen.
d.      Pembuluh limfe dan serabut saraf, sinusoid diantara sel-sel parenkim, dibatasi oleh sel-sel endothelium, macrophage dan sel Kupfer vena centralis.
e.       Menghasilkan empedu sebagai hasil sekresi dan sekresi. Ekersi karena mengandung pigmen empedu yang selanjutnya dikeluarkan lewat feses dan uirne. Sekresi karena mengandung garam empedu untuk mengemulsifikasikan lelmak makanan. Garam empedu disintesis dari kolesterol dan asam amino. Berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan (surfaktan) butir lemak makanan. Pigmen empedu yaitu bilirubin dan biliverdin beralas dari degradasi hemoglobin. Bilirubin selanjutnya diubah menjadi urobinilogen yang dikeluarkan melalui feses dan urine.
3.      Pankreas
Pankreas tersusun atas lobulus pancreaticus yang dibatasi jaringan ikat longgar, sel acinus membatasi lumen, berbentuk piramid, inti didasar sel, myoepitheliocytus diluar acinus. Dapat dibedakan menjadi bagian eksokrin. Eksokrinoleh sel-sel acini pankreas berfungsi menghasilkan cairan pencernaan (enzim percernaan). Endoktrin sel-sel islet Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh acini pankreas: protease pankreas, amylase pankreas, lipase pankreas, bikarbonat (NaHCO3).
BAB II
METODOLOGI
2.1  Alat dan Bahan
Pada praktikum sistem respirasi, kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: Preparat histologi trachea, bronkus, dan paru-paru. Dan kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, buku petunjuk praktikum, pensil warna, dan optilab.
Pada praktikum sistem percernaan, kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: Lever (hati), pankreas, oesophagus, duodenum, ileum, jejenum, Stomach body. Dan kami menggunakan beberapa alat, seperti: Mikroskop, optilab, dan pensil warna.
2.2  Cara Kerja
A.    Sistem respirasi
1.      Mengamati jaringan saluran dan kelenjar respirasi menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.      Menggambar dan memfoto hasil pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan penyusun sistem respirasi yang diamati
3.      Menentukan bagian-bagian pada masing-masing preparat yang sudah diamati.
B.     Sistem pencernaan
1.      Mengamati jaringan saluran dan kelenjar pencernaan menggunakan preparat yang telah ditentukan.
2.      Menggambar dan memfoto hasil pengamatan jaringan sesuai perbesaran dimikroskop dan menentukan jenis jaringan penyusun sistem dan kelenjar pencernaan yang diamati
3.      Menentukan bagian-bagian pada masing-masing preparat yang sudah diamati


BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1  Tabel Hasil Pengamatan
1.      Sistem respirasi
NAMA
GAMBAR TANGAN
GAMBAR PREPARAT
KETERANGAN
Preparat
Trakea


1.  Silia
2. Epitel berlapis silindris semu bersilia (lapisan mucosa)
3. sel goblet
4.Submukosa (jaringan otot dan tulang rawan )
5.lapisan adventitia (jaringan ikat)
Preparat Paru-paru


.      
Text Box: 5  

1.lapisan mucosa ( jaringan epitel selapis pipih)
2.alveolus
3.lapisan muskularis
   ( jaringan otot)
4. lamina propia ( jaringan ikat)
5. pembuluh darah









2.      Sistem pencernaan
No.
Preparat
Gambar Tangan
Keterangan
Dokumentasi
1.
Pangkreas Perbesaran 400x

1.      Jaringan ikat interstisial
2.      Insulaepancreaticae
3.      Vas capiliare
4.      Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)

2

Stomach body perbesaran 100x

1. Sub mucosa
2. Mucosa
3. Muscularis mucosa
4. Gastric gland
5. Gastric pits








3.
Pangkreas Perbesaran 400x

5.      Jaringan ikat interstisial
6.      Insulaepancreaticae
7.      Vas capiliare
8.      Ductusintercalatus (Potongan Longitudinal)




 


4
Ileum perbesaran 40x

1.      Mucosa muscularis
2.      Lymphatic nodules
3.      Vili
4.      Laminan propia
5.      Muscularisexterna

5
Jejenum Perbesaran 40 x

1.    Tunika serosa
2.    Tunika muskularis
3.    Tunika submukosa
4.    Tunika mukosa
5.    Villi






 

6
Doudenum perbesaran 400

1.    Lumen
2.    Mukosa
3.    Membran basal
4.    Inti sel
5.    Epitel silindris kompleks





7
Esofagus perbesaran 40

1.    Otot polos
2.    Epitel kubus selapis
3.    Mucosa muscularis
4.    Jaringan adiposa



 





BAB IV
DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul sistem respirasi, yang memiliki tujuan pertama mengamati jaringan pada sistem respirasi dan tujuan kedua ialah mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi, pada praktikum sistem respirasi kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: preparat histologi, bronkus, dan paru-paru.
Pada praktikum yang berjudul sistem pencernaan, yang memiliki tujuan pertama mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya dan tujuan kedua ialah mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis-jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya, pada praktikum sistem pencernaan kami menggunakan beberapa bahan, diantaranya: lever, pankreas, oespphagus, duodenum, ileum, jejenum, stomach body.
4.1  Deskripsikan dengan struktur jaringan sistem respirasi dan sistem pencernaan tersebut serta jelaskan fungsi dari masing-masing jaringan pada sistem respirasi dan sistem pencernaan  tersebut dalam kaitannya dengan sruktur jaringan penyusunnya.
Pada praktikum sistem respirasi kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya preparat trakea dan preparat paru-paru.
Pertama kami melakukan percobaan terhadap preparat trakea, pada preparat trakea kami menemui beberapa jaringan diantaranya: silia, epitel berlapis silindris semu bersilia, sel goblet, submukosa, dan lapisan adventitia. Silia merupakan organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25 μm dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 μm serta biasanya muncul dalam jumlah banyak pada permukaan sel. Epitel berlapis silindris semu bersilia memiliki lapisan permukaan berbentuk silindris tebal dan besar sedangkan lapisan basal berbentuk polihedral yang kecil, epitel berlapis silindris semu bersilia berfungsi sebagai tempat sekresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan, dan sebagai saluran ekskresi. Subomokasa lapisan di sekitar mukosa yang berisi pembuluh darah dan saraf yang berfungsi mendukung jaringan di sekitarnya. Sel goblet fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan musin. Lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat pada perifer organ.
Kedua kami mengamati preparat paru-paru, pada preparat paru-paru kami mendapati beberapa bagian, diantaranya: lapisan mucosa, alveolus, laoisan muskalaris, lamina propia, pembuluh darah. Lapisan mucosa merupakan lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi, berfungsi untuk menghalangi masuknya mikroba yang berbahaya dan selain pertahanan fisik, membran mukosa dapat berfungsi sebagai pertahanan kimiawi. Alveolus terdapat pada parenkim paru-paru, yang merupakan ujung dari saluran pernapasan, kedua sisi merupakan tempat pertukaran udara dengan darah dan Berfungsi Penyimpan udara dalam tubuh untuk sementara waktu, tempat pertukaran gas. Lapisan muskularis terdapat dua lapisan, lapisan dalam melingkar, dan lapisan luar adalah longitudinal, lapisan ini dari otot polos yang digunakan untuk gerak peristaltik, untuk memindahkan makanan ke bawah melalui usus, muskularis berfungsi untuk kontraksi segmental dan gerakan peristaltik di saluran pencernaan. Lamina propia berfungsi berperan dalam sistem pertahanan fisik dan kimia, kemampuan infiltrasi limfosi, terlibat dalam proses difusi. Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh, ada tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung, pembuluh darah terbesar adalah aorta
Pada praktikum sistem pencernaan kali ini kami menggunakan beberapa bahan diantaranya pankreas, oesophagus, duodenum, ileum, jejenum, Stomach body.
Pertama kami menggunakan preparat jejenum, pada preparat jejenum kami menemukan beberapa bagian, diantaranya: tunika serosa, tunika muskularis, tunika submukosa, tunika mukosa, dan villi. Tunika serosa atau lapisan adventita merupakan sekumpulan jaringan ikat pada perifer organ. Tunika muskularis terdiri atas lapisan luar yang mempunyai serabut otot longitudinal dan lapisan dalam yang mempunyai serabut otot halus berbentuk sirkuler, kedua lapisan ini dipisahkan oleh suatu jaringan ikat berisi pleksus saraf parasimpatis. Tunika submokasa tersusun dari jaringan pengikat areolar yang tersusun lebih kasar dari jaringan pengikat lamina propria mukose, pembuluh darah besar, saraf (pleksus saraf) dan ganglion otonom. Tunika mukosa terdiri atas epitel, berbagai kelenjar dan jaringan penunjang. Epitel usus halus berbentuk epitel kolumnar selapis yang terdiri atas sel absortif, sel goblet, sel endokrin dan sel Paneth. Villi fungsi utama dari vili pada usus halus adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus halus, villi usus adalah benda-benda kecil seperti benang yang melapisi usus agar dapat secara efektif meningkatkan luas permukaan dinding usus.
Kedua kami menggunakan preparat ileum, pada preparat ini kami menemukan beberpa bagian, diantaranya: muscosa muscularis, lympatic nodules, vili, laminan propia, muscularis extrana. Muscularis mukosa adalah lapisan tipis (lamina) dari otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Nodul limfosit, kecil, koleksi lokal dari jaringan limfoid, biasanya terletak di jaringan ikat longgar di bawah membran epitel basah (menutupi atau melapisi), seperti pada sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan kandung kemih. Villi, fungsi utama dari vili pada usus halus adalah untuk meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan yang lewat melalui usus halus. Lamina propria adalah lapisan besar jaringan ikat yang memisahkan lapisan sel epitel terdalam dari lapisan jaringan otot polos yang disebut muscularis mukosa. Muscularis eksterna adalah daerah otot di banyak organ di tubuh vertebrata, berdekatan dengan submukosa, bertanggung jawab untuk gerakan usus seperti peristaltik.
Ketiga kami menggunakan preparat stomach body, kami menemukan beberapa bagian, diantaranya sub mucosa, mucosa, muscularis mucosa, gastric gland, gastric pits. Submucosa adalah lapisan tipis jaringan di berbagai organ saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan genitourinari. Membran mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Lamina muscularis mukosa adalah lapisan tipis ( lamina ) dari otot saluran pencernaan, terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Gastric gland adalah kelenjar lambung terletak di berbagai daerah perut.
Keempat kami mengunakan preparat pankreas, kami menemukan beberapa bagian, diantaranya: Jaringan ikat interstisial merupakan salah satu jaringan penguat yang memiliki sel-sel berserabut dan cairan ekstra seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks, jaringan ini memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai macam jaringan lain dalam tubuh, organ, dan bagian-bagian lain. Insulae pancreaticae, banyak getah bening sel di pankreas puas dengan jumlah gula dalam darah merasakan dan glukagon atau insulin. Vas capiliare, salah satu pembuluh darah kecil yang menghubungkan arteri terkecil ke pembuluh darah terkecil dan membentuk jaringan di seluruh jaringan tubuh. Ductus intercalatus, saluran/duktus pada pankreas ada dua macam, yaitu duktus pankreatis wirsungi dan santorini. Saluran ini berfungsi untuk membawa produk enzim yang di produksi oleh pankreas menuju duodenum.
Kelima kami menggunakan preparat duodenum, kami mendapati: Lumen, lumen adalah saluran di dalam pembuluh tubuh, seperti ruangan kecil di bagian tengah pembuluh nadi, pembuluh balik, dan saluran pencernaan seperti usus halus, serta saluran pernapasan pada bronkus di paru-paru. Mukosa, Membran mukosa adalah lapisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam proses absorpsi dan proses sekresi. Membran basal, membran basalis adalah matriks ekstraseluler tipis, berserat, matriks inilah yang memisahkan lapisan permukaan tubuh internal atau eksternal dari jaringan ikat yang mendasari di metazoans. Inti sel (Nukleus) adalah salah satu dari tiga bagian utama sel, nukleus merupakan organel yang ditemukan hampir pada semua organisme eukariotik, Inti sel mengandung beberapa materi genetik seperti DNA, Kromosom dan protein. Epitel kompleks tersusun dari beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Merupakan jaringan epitel yang berfungsi sebagai sekresi, absorpsi, membersihkan dan memindahkan benda asing yang masuk dalam tubuh.
Keenam kami menggunakan preparat esofagus, kami mendapati bagian, diantaranya: Otot polos, ialah otot yang termasuk dalam kategori otot tidak sadar atau otot yang bersifat refleks dalam sistem kerjanya. Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel-sel berbentuk kubus. Inti sel berbentuk bulat dan besar dan terletak di tengah. Lamina muscularis mukosa adalah lapisan tipis dari otot saluran pencernaan , terletak di luar lamina propria dan memisahkannya dari submukosa. Adiposit, juga dikenal sebagai liposit dan sel lemak, adalah sel yang terutama menyusun jaringan adiposa, terspesialisasi dalam menyimpan energi dalam bentuk lemak.
4.2  Jelaskan perbedaan khsusus jaringan pada masing-masing organ penysun sistem respirasi dan saluran kelenjar pencernaan
1.      Kedua proses penting memiliki perbedaan yang luar biasa seperti yang tercantum di bawah ini.
2.      Perbedaan utama adalah bahwa pernapasan adalah proses mekanik, tetapi respirasi adalah proses kimia.
3.      Pernapasan terutama pertukaran sebagian besar gas masuk dan keluar dari tubuh, sementara respirasi adalah proses memecah nutrisi dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
4.      Pernapasan terjadi antara tubuh dan lingkungan eksternal, sedangkan respirasi terjadi pada tingkat sel.



BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Pada praktikum sistem respirasi dan sistem pencernaan yang bertujuan mengamati jaringan pada sistem respirasi, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis jaringan pada sistem respirasi, mengamati jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya, mendeskripsikan dan membedakan berbagai jenis–jenis jaringan pada sistem pencernaan dan kelenjarnya.
Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup paru-paru dan sistem saluran bercabang yang menghubungkan tempat pertukaran gas dengan lingkaran luar. Udara digerakkan melalui paru oleh suatu mekanisme ventilasi, yang terdiri dari rongga toraks, otot interkostal, diafragma, dan komponen elastis jaringan paru.
Sistem Sistem pencernaan tersusun atas saluran digesti dan kelenjar digesti. Dimana saluran digesti meliputi mulut (rongga mulut meliputi: gigi, bibir, lidah, palatum), pharynx, esophagus, ventriculus, intestinium tanue, intestinum crassum, dan anus sedangkan kelenjar digesti meliputi kelenjar saliva (ludah), hati, dan pankreas.



DAFTAR PUSTAKA

Eurika, novi. 2018. petunjuk praktikum stuktur perkembangan hewan. Universitas Muhammadiyah  Jember
Evelyn, 2008. Anatomi dan Fisiologi Pencernaan. Jakarta: Media Pustaka Utama. Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung: Yramawidjaya.
Internet Online: http://repository.unair.ac.id/30078/3/3.%20BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf diakses pada itanggal 15 November 2018 Pukul 20.52 WIB


No comments: