Wednesday, January 16, 2019

Putra kiyai bisris syansuri


KH. Ahmad Athoillah Bisri

KH. Ahmad Athoillah Bisri, putra pertama dari KH. Bisri Syansuri dan Hj. Chadidjah. KH. Ahmad Athoillah Bisri lahir di Jombang pada 18 Juni 1916 M. bertepatan dengan 17 Sya’ban 1334 H. KH. Ahmad Athoillah Bisri turut menjalani pendidikan ‘nyantri keliling’ yang merupakan tradisi dalam mendalami ilmu agama Islam. Di antaranya, pernah belajar di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar di bawah asuhan ayahanda, KH. Bisri Syansuri, hingga usia remaja. Kemudian me–lanjutkan ke Pondok Pesantren Tremas Pacitan, seangkatan dengan KH. Mu’thi Ali (mantan Menteri Agama RI) dan KH. Ali Ma’sum (Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak).
Setelah melakukan pendidikan ‘nyantri keliling’, KH. Ahmad Athoillah Bisri mengabdi pada pondok pesantren yang didirikan oleh KH. Bisri Syansuri (Ayahnya sendiri). Selama pengabdiannya tersebut, KH. Ahmad Athoillah Bisri menjadi asisten penga–suh. Ketika KH. Bisri Syansuri mulai fokus menjadi anggota DPR, posisi pengasuh pondok pesantren mulai ia pegang.
KH. Ahmad Athoillah Bisri merupakan sosok yang menginginkan pembaharuan, seperti diada–kannya pendidikan salaf ke sistem madrasah dengan berdirinya madrasah Mabadi’ul Huda. Madrasah ini dikemudian hari menjadi MTsN dan MAN Dena–nyar. Semasa KH. Ahmad Athoillah Bisri menjadi pengasuh dan mendidik para santri, kitab yang menjadi ciri khasnya adalah Tafsir Jalalain, Syarah Ibnu Aqil dan Kifayatul Ahyar.
Metode pembelajaran yang diterapkannya, me–makai cara sorogan di kelas, dengan cara santri membaca dan memeragakan, guru mendengar dan meluruskan bacaannya. KH. Ahmad Athoillah Bisri juga terkenal sangat tegas dan disiplin ketika berhadapan dengan para santrinya.
KH. Ahmad Athoillah Bisri merupakan sosok yang sangat mempedulikan kepada santri yang ku–rang mampu, namun sungguh-sungguh dalam me–nuntut ilmu. Sehingga ia tak segan-segan membiayai santri tersebut sampai selesai di pondok pesantren.
Kyai Athoillah menikah dengan Hj. Mahmulah, putri bungsu KH. Masyhoed, Pengasuh Pondok Pesantren Keprabon Solo. Dalam pernikahannya dengan Hj. Mahmulah, ia dikaruniai empat orang putra dan putri yaitu, Ahmad Hafidz Ahmad, Hamidah Ahmad, Halimah Ahmad dan Hanifah Ahmad. Dalam kehidupan keluarga Kyai Athoillah dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan sangat mengutamakan keluarga.

No comments: