Kali ini adalah bagian terahir dari artikel mengenaiPerkembangan Politik Dan Pertumbuhan Organisasi Politik 1908-1926
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekitar tahun 1915 dan 1916 organisasi utama seperti SI dan BO pada umumnya bersikap lunak dan loyal terhadap gubernemen Hindia Belanda maka dalam tahun-tahun berikutnya tumbuhlah sikap politik yang semakin radikal, semata-mata sebagai kelakuan reaktif terhadap politik kolonial yang semakin bertentangan dengan politik etis, sedangkan Elite baru mempunyai keterampilan politik tanpa memakai paksaan atau perintah. Para pemimpin BO telah mendapat kesempatan memperoleh keterampilan berorganisasi dan perluasannya, ialah keterampilan politik. Merekalah yang paling terlatih dan berpengalaman pada masa perkembangan politik yang mulai memerlukan kepemimpinan jenis baru.
Peranan Perhimpunan Indonesia dalam pergerakan nasional yakni dengan deklarasi prinsip – prinsipnya, PI sekaligus memainkan peranan sebagai barisan depan pergerakan nasional. Bertolak dari paham bahwa pada hakikatnya sistem kolonial mengandung pertentangan kepentingan antara penjajah dan yang dijajah, maka dalam pergerakan nasional perlu dipertajam dan ditekankan. Dikalangan internasional, PI juga memainkan peranan serta melakukan propaganda bagi perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme.
DAFTAR PUSTAKA
Kartodirdjo, Sartono. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional jilid II. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1999.
Marwati Djoened Poesponegoro: Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia, jilid V. Balai Pustaka. Jakarta, 2008.
Mohamad Sidky Daeng Materu, S.H, Sejarah Pergerakan Nasional Bangsa Indonesia. Gunung Agung. Jakarta, 1985.
Poespoprodjo.W.1984.Jejak Jejak Sejarah 1908-1926.Terbentuknya Suatu Pola.Bandung.Remadja Karya CV.
Pringgodigdo.A.K. 1994. Sejarah Penggerak Rakyat Indonesia. Jakarta:Dian Rakyat
Semoga ilmu yang saya berikan dapat bermanfaat terima kasih
No comments:
Post a Comment