Friday, November 16, 2018

Partai Komunis Indonesia

PARTAI KOMUNIS INDONESIA



                                                             

Latar Belakang Partai Komunis Indonesia
PKI ini sebenarnya kelanjutan dari ISDV atau Indische Social Demokratische Vereeniging. Di tahun 1913, perkumpulan ISDV itu didirikan oleh orang-orang bangsa Belanda bersama-sama Bangsa Indonesia. Dari pihak Belanda ialah Sneevlite Brandsteder dan Dekker, di pihak Indonesia adalah Semaun. Jadi semaun juga ikut mendirikan ISDV. ISDV mula-mula berusaha mencari kontak dengan Indische Partij dan SI untuk mendekati rakyat, tetapi tidak berhasil. Jadi ISDV tidak dapat meluas di kalangan bangsa Indonesia, kemudian pada tahun 1920 diputuskan unutk merubah nama ISDV menjadi Perserikatan Komunis Hindia. Di waktu itu emang nama Indonesia belum umum. Pengurus Perserikatan Komunis Hindiaterdiri dari ketua Semaun, wakil ketua Darsono, sekretaris Bergsma, bendahara Dekker, dan anggota pengurus Baars. Ternyata bahwa memang dalam PKI pada waktu itu kerja sama antara orang-orang Indonesia yang berhaluan sama, melihat kejadian yang telah terjadi di Moskow.
Di Eropa 1917 telah meletus revolusi di Rusia dengan mendirikan Republik yang berhaluan Komunis. Aliran komunis ini mudah menarik perhatian daripada bangsa yang terjajah, karena dalam manifes dari Partai Komunis Rusia yang dikeluarkan 1919 telah dinyatakan bahwa pembebasan negara-negara yang terjajah hanya dapat tercapai dengan pembebasan kaum buruh di Eropa jadi nasib atau kekuasaan dari kaum buruh ditegaskan dengan erat sangkut pautnya dengan pembebasan dari bangsa-bangsa yang terjajah. Itulah sebabnya maka haluan Komunis di tanah air mendapat sambutan yang tidak sedikit.
PKI dalam kongresnya 1920 Semarang mengambil 2 keputusan penting :
Keputusan yang menyatakan tegas bahwa PKI di Indinesia mengabungkan diri kepaca Comunistiche Internationale (Comitern)
Mengenai sikap ke dalam, yaitu mengenai turut atau tidaknya didalam dewan perwakilan yang ada di Hindia Belanda waktu itu ialah Volksraad. Orang megira bahwa memihak haluan yang exstrim dari PKI, tentunya menetapkan haluan non kooprasi. Tetapi ternyata sebaliknya. Pada kongres itu diputuskan PKI ingin bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan mengirimkan wakil-wakilnya dalam badan perwakilan.
Di tahun berikutnya 1924 PKI mengadakan kongres bandung seperti dala riwayat SI juga dikemukakan, maka pada kongres itulah diputuskan bahwa Sarikat Rakyatmenjadi perkumpulan onderbouw dari PKI. Pada tahun 7-10 Juni 1924 di Bandung mengadakan kongres yang isinya Menetapkan sistim organisasi :Aliarcham ketua pengurus besar, menatakan aliran dari kaum terpelajar yang bersifat kebangsaan tidaklah akan dapat tumbuh karena aliran itu tidak terdiri atas dasar-dasar ekonomi, berdasar kebangsaan keagamaan, tidaklah akan hidup pula sebab pergerakan itu harus sebetulnya haya menjunjung kepentingan kaum moal kecil bangsa Indonesia.

Arti bendera, lambang, dan sumpah partai
Partai berwarna merah, berukuran panjang dan lebar 3 :2, dengan palu-arit berwarna kuning disudut kiri atas dalam ruangan seperenam luas bendera Lambang Partai adalah  sbb:
.Bintang merah berudjung lima dengan palu-arit di-tengah”;
.Bendera nasional Merah-Putih diatasnja;
.Padi dan kapas dikanan-kirinja ; dan
.nama PKI sebagai singkatan resmi Partai Komunis Indonesia dibagian bawah.
. Sumpah Partai adalah sbb:
,,Saya,, menyatakan persetujuan saya pada Program dan Konstitusi Partai, dan dengan ini menjtakan kesediaan saja untuk menjadi calon anggota / anggota PKI.
,,Saya bersumpah akan memenuhi semua kewadjiban Partai; memelihara kesatuan Partai; melaksanakan putusan2 Partai; mendjadi tjontoh dalam perdjuangan untuk tanahair dan Rakjat; berusaha mendjadi tjontoh dalam kehidupan sehari”; meneguhkan hubungan massa dengan Partai; berusaha memperdalam kesedaran dan menguasai prinsip Marxisme-Leninisme; berterus-terang dan djudjur kepada Partai; mentaati disiplin Partai; mendjaga keselamatan Partai. ,,Demikianlah pernjataan dan sumpah saja kepada Partai Komunis Indonesia, Partai jang saja djundjung tinggi dan saja tjintai”. Sumpah ini diutjapkan pada saat seseorang masuk mendjadi calon-anggota Partai dan pada saat seseorang  jalon-anggota disahkan mendjadi anggota Partai
Dasar Pokok Partai PKI
Semua badan pimpinan paratai dari bawah sampai ke ke atas harus dipilih
Semua badan pimpinan partai harus memberi laporan pada waktu yang tertentu kepada organisasi partai yang emilihnya
Setiap anggota partai harus tunduk kepada putusan-putusan organisasi partai diaman ia tergabung. Jumlah tersedikit harus tunduk pada jumlah tebanyak. Organisasi partai bawahan harus tunduk kepada organisasi partai diatasnya dan segenap bagian dari pada organisasi partai harus tunduk kepada central comite
Disiplin partai harus dijalankan dengan sungguh-sungguh dan putusan partai harus dilaksanakan dengan tidak bersahaja
Hak anggota partai PKI
Ambil bagian dalam diskusi-diskusi yang bebas dan luas tentang maslaah-masalah pelaksanaan
politik partai dalam rapat-rapat parrtai, dan penerbitan partai
Memilih dan dipilih dalam partai
Mengajukan usul-usul atau keteranan kepada tiap organisasi partai, sampai kepada central comite
Mengkeritik tiap fungsionaris partai dalam rapat-rapat partai
Pemberontakan PKI
Setelah berhasil menempatkan dirinya sebagai partai terbesar, PKI merasa dirinya kuat untuk melancarkan suatu petualangan yang akan membawa malapetaka bagi ribuan patriot Indonesia. Petualangan itu adalah apa yang dikenal dengan nama ”Pemberontakan 1926”. Pemberontakan itu dirancang oleh pemimpin pada waktu itu, tetapi pada saatnya meletus, pemimpinpemimpin itu tidak cli tempat. Pemimpin-pemimpin itu adalah Sardjono, Budi gutjitro, Sugono, dan lain-lain. Dalam masa persiapan, jelas bahwa hanya sebagian di antara jumlah cabang-cabang yang setuju dengan pemberontakan, sedangkan sisanya merasa bahwa PKI belum mampu untuk mengadakan mberontakan.

Di samping itu, ada tokoh PKI lainnya, yaitu Tan Malaka, yang waktu itu bertugas selaku wakil Komintern di Asia Timur yang menganggap bahWa pemberontakan itu tidak mungkin berhasil karena massa belum siap. Akan tetapi, Alimin cs. tetap meneruskan persiapan-persiapan ke arah pemberontakan.  Akhirnya, pemberontakan meletus pada tanggal 13 November 1926 di Jakarta, disusul dengan tindakan-tindakan kekerasan di Iawa Barat, Iawa ’ Tengah, dan Jawa Timur. Dalam waktu satu hari pemberontakan di Jakarta telah ditumpas dan dalam waktu satu minggu di seluruh Iawa. Di Sumatra Barat baru pada tanggal 1 Januari 1927 pemberontakan meletus, tetapi dalam waktu tiga hari sudah dapat ditindas oleh pemerintah Belanda. Kelihatan betapa benamya perkiraan pemimpin-pemimpin PKI yang tidak menyetujui pemberontakan sebab massa sama sekali tidak siap dan organisasi PKI sendiri masih kacau. Dengan pemberontakan yang sejak semula sudah diperkirakan akan gagal itu, pemimpin-pemimpin PKI telah mengorbankan ribuan pengikutnya serta ribuan patriot yang bukan pengikut mereka tetapi dapat dihasut untuk ikut berontak. Puluhan ribu ditangkap, dipenjarakan, dan ada yang dibuang ke Tanah Merah, Digul Atas, Irian Iaya.
Sukar untuk menilai ”Pemberontakan 1926” itu sebagai suatu peristiwa yang dapat dibanggakan dalam Sejarah Nasional Indonesia. Bahkan sebaliknya, sebagai akibat petualangan PKI itu, dalam tahun-tahun berikutnya, Pergerakan N asional Indonesia mengalami penindasan yang luar biasa sehingga sama sekali tidak dapat bergerak. Hampir sepuluh tahun kemudian Gerakan Komunis Internasional mengirimkan seorang tokoh PKI kembali ke Indonesia. Tokoh itu adalah Musso, yang pada bulan April 1935 mendarat di Surabaya. Dengan bantuan Djoko Sudjono, Pamudji, dan Achmad Sumadi ia membentuk organisasi yang diberi nama ”PKI I

DAFTAR PUSTAKA
Abdul,H.2012.Indonesia dalam Arus Sejarah 5.PT Ichtiar Baru Van Hoeve
Pringgodigdo.1994. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia.Jakarta: PT. Dian Rakyat
Notosusanto, N. Poesponogoro, M,D. 2010. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Balai Pustaka
Suhartono.2001. Sejarah Pergerakan Nasional.Yogyakarta: IKAPI
Tirtoprojo,Susanto.1986.Sejarah Pergerakan Indonesia.PT Pembangunan:Jakarta

No comments: