A . Integrasi nasional
Integrasi nasional merupakan komunikasi
dan interaksi suku bangsa yang mendiami negara indonesia yang di ikrarkan dalam
sumpah pemuda. Aspirasi para pemuda ini terwujud secara sah dan di akui oleh
bangsa-bagsa lain di dunia melalui proklamasi kemerdekaan indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945. Sejarah menunjjukkan keanekaragaman budaya di setiap daerah di
indonesia justru menjadi hikmah bagi negara indonesia yang mampu memunculkan
faktor perekat integrasi negara. Salah satu perekat bagsa indonesia ialah
bahasa indonesia yang mampu mempersatukan sosial budaya bagsa indonesia,
pancasila juga sebagai perekat samangat hidup meraih cita-cita bersama karena
di dalam pancasila mengandung banyak norma dan nilai pelajaran yang harus di
amalkan. Integrasi nasional juga di artikan suatu kerangka yang berfikir
filosofi segenap bagsa indonesia yang mengacu pada wawasan nusantara dalam
pemnciptaan persatuan dan kesatuan bagsa dan negara mealuli persamaan dan
perbedaan dari suatu daerah atau elemen bagsa yang ada di dalamnya.
Identitas nasional
memerlukan suatu integrasi nasional yang kokoh, integrasi yang berbeda dengan
pembaruan. Integrasi sosial ini berwujud pluralisme, integrasi budaya yaitu
penyesuian dua atau lebih budaya agar menjadi suatu sistem budaya yang sejalan,
selaras melalui penyerapan unsur-unsur baru. Integrasi sosial di sini ialah
penangguhan masalah konflik yang melalui modifikasi dan koordinasi dari
unsur-unsur budaya baru dan lama yang mempersatupadukan kelompok masyarakat
yang asalnya bebeda-beda, hal ini dapat disama artikan dengan suatu pembaruan.
Pembaruan yang berwujud asimilasi antar individu atau kelompok yang mempunyai
jati diri yang mendasar untuk menjadi kelopmpok baru dengan jati diri bersama,
sedangakn yang di maksud pluralisme budaya adalah suatu pendekatan heterogen
suku-suku dan kelompok-kelompok yang minoritas di perkenankan memepertahankan
jati dirinya masing-masing.
Integrasi nasional
merupakan penyatu bagian bagsa yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yang
untuh untuk membentuk suatu bagsa, contohnya saja di indonesia, di perlukan
adanya kedailan dan kebijakan dengan tidak membeda-bedakan suku, agam ras dan
antar golongan satu dengan yang lain yang membangun dan membina stabilitas
politik di indonesia agar tercapainnya suatu kesatuan, persatuan bagsa yang
berdaulat, adli, dan makmur.
Secara arti kata
integrasi nasional memiliki dua pengertian yang mendasar, yakni integrasi dan
nasional, integrasi berasal dari kata latin integrate yang berarti memberi
tempat dalam suatu keseluruhan. Kata nasional berasal dari kata nation yang
berarti bagsa.
Secara politis,
integrasi berarti suatu proses penyatuan berbagia kelompok budaya dan sosial
kedalam satu kesatuan wilayah nasionalyang membentuk suatu identitas nasional.
Secara
antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga tecapainya suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat. Dan dapat kita simpulkan pengertian dari pengertian
diatas integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai
suatu bagsa. Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bagsa
indonesia yang heterogen itu di ungkapkan dalam seboyan Bhineka Tunggal Ika
yaitu bebeda-beda tetepi tetap satu jua.
B. Faktor-Faktor Pendorong Integrasai Nasional
Dalam usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada
pada suatu negara agar terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional
adapun faktor pendorong terciptanya integrasi nasional ialah :
1. Faktor sejarah bagsa yang menimbulakan
rasa senasib dan seperjuangan dalam merebut kemerdekaan
2. Keinginan kuat para pemuda untuk bersatu
di kalangan bagsa indonesia sebagaimana yang dinyatakan dalam sumpah pemuda
pada tanggak 28 oktober 1928
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bagsa
indonesia, sebagaimana telah di buktikan dalm
menegakkan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif dan tidak
menyalahi aturan
4. Rasa
rela berkorban untuk kepentingan bagsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi, sebagimana yang telah di buktikan oleh banyak para pahlawan bagsa indonesia
yang telah gugur di medan perang untuk merebut suatu kemerdekaan
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam
perwujudan proklamasi kemerdekaan, pancasila, dan UUD 1945, bendera merah
putih, lagu kebagsaaan indonesia raya, bahsa kesatuan bahasa indonesia
C. Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Selain faktor pendorong integrasi
tersebut ada pula faktor-faktor yang meghambat terbentuknya integrasi nasional
di antaranya :
1. Masyarakat indonesia yang heterogen (
beraneka ragam ) dalam faktor-faktor kesukubagsaan dengan masing-masing
kebudayaan serta adat-istiadat daerahnya, bahsa daerah, agana yang dianut, ras
dan banyak lagi yang berbeda antara kelompok satu dengan yang lainnya
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri
atas ribuan kepulauan yang di kelilingi oleh lautan lepas
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan
hambatan dan ganguan yang mendorong keutuha, kesatuan, dan persatuan bagsa,
baik yang bersal dari dalam maupun luar negeri
4. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan yang menimbulkan rasa
tidak puas, masalah suku, agama, ras, dan antar golongan satu dengan yang lain,
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa masyarakat
kepada pemerintah karena adanya ketidakpuasan dengan kinerja dari pemerintah
itu sendiri.
5. Adanya paham “etnosenterisme” di antara
beberapa suku bagsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
mengaggap redah budaya suku bagsa lain
D. Proses Integrasi Nasional Indonesia
Proses integrasi nasional indonesia
sesungguhnya masih terus berlangsung sampai sekarang. Proses integrasi nasional
ini masih dalam proses penyelesaian sehingga bentuk bakunya masih di cari guna
menggambarkan motode agar tercapainya integrasi nasional.
Proses integrasi
bagsa indonesia menurut A.sartono kartodirjo (1993) dapat di bagi menjadi dua
jenis integrasi. Yaitu :
1.
Integrasi
geopolitik yang di mulai sejak xaman prasejarah dampai awal abad ke-20
2.
Proses
integrasi yang kedua terjadi pada politik kaum elite berawal sejak awal abad
ke-20 sampai zaman hindi berakhir
Proses terjadinya integrasi nasional
tidak begitu saja berjalan dengan mulus, teteapi proses integrasi nasional memebutuhkan proses
panjang dalam kurun waktu yang cukup lama. Bagsa indonesia adalah sutu bagsa
yang mengalaimi proses panjang dalam menghadapi integrasi nasional, dan
integrasi nasional bagsa indonesia akan terus di uji dengan semakin cepat
perkembangan moderen yang memasuki wilayah indonesia.
Adapun
proses terjadinya integrasi nasional sebagi berikut :
·
Modal
awal integrasi nasional adalah adanya rasa senasib dan seperjuangan yang di
milliki oleh setiap perorangan bagsa indonesia sejak dahulu kala. Meskipun pada
era perjuangan bagsa indonesia dalam mengusir penjajah dalam waktu daebelum
abad ke-20 yang di tandai dengan adanya sifat kedaerahan, tetapi rasa senasib
seperjuangan yang di tunjuklkan oleh para pejuang dan pendahulu kita yang
mencerminkan adanya benih-benih semangat kabangsaaan, yang kelak akan
memebentuk suuatu keutuhan bagsa indonesia
·
Memeasiki
abad ke-20, gejala semangat kebagsaan indonesia semakin memebara dan terlihat
dengan adanya kemunculan berbagia organisasi-organisasi atau pergerakan yang
memicu menjadi salah satu titik awal kebagakitan nasional. Perjuangan melalui
bebagai organisasi seperti contohnya organisasi budi utomo, serikat dagag islam
yang kemudian berubah namanya menjadi serikat islam, perhimpunan indonesia, dan
banyak lagi organisasi-organisasi yang menyagkut integrasi sosial dan kultural
·
Pada abad
ke-20 an, para pemuda tampil dalam panggung sejarah indonesia dengan
menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju indonesia yang merdeka.
Para pemuda melakukannya melalui peristiwa yang dinamakan sumpah pemuda, yang
terjadi pada tanggal 28 oktober 1928, para pemuda menujukkan segala macam peran
serta pembentukan dlam mencapai integrasi nasional
Pasca kemerdekaan, perjalanan bangsa
indonesia dalam bernegara harus di tempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai
cobaan yang menguncang keutuhan bagsa juga di alami. Ancaman dan bahaya terhadap
sutu negara yang tengah membangun keutuhan bagsa harus di hadapi
Daftar pustka :
Buku
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, perjuangan
meghidupi harga diri, MINOTO RAHAYU
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN, WAHYU WIDODO ,BUDI ANWARI DAN MARYANTO
No comments:
Post a Comment