Wednesday, September 7, 2016

URGENSI INTEGRASI NASIONAL



URGENSI INTEGRASI NASIONAL

A . Integrasi nasional          

Integrasi nasional merupakan komunikasi dan interaksi suku bangsa yang mendiami negara indonesia yang di ikrarkan dalam sumpah pemuda. Aspirasi para pemuda ini terwujud secara sah dan di akui oleh bangsa-bagsa lain di dunia melalui proklamasi kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah menunjjukkan keanekaragaman budaya di setiap daerah di indonesia justru menjadi hikmah bagi negara indonesia yang mampu memunculkan faktor perekat integrasi negara. Salah satu perekat bagsa indonesia ialah bahasa indonesia yang mampu mempersatukan sosial budaya bagsa indonesia, pancasila juga sebagai perekat samangat hidup meraih cita-cita bersama karena di dalam pancasila mengandung banyak norma dan nilai pelajaran yang harus di amalkan. Integrasi nasional juga di artikan suatu kerangka yang berfikir filosofi segenap bagsa indonesia yang mengacu pada wawasan nusantara dalam pemnciptaan persatuan dan kesatuan bagsa dan negara mealuli persamaan dan perbedaan dari suatu daerah atau elemen bagsa yang ada di dalamnya.

          Identitas nasional memerlukan suatu integrasi nasional yang kokoh, integrasi yang berbeda dengan pembaruan. Integrasi sosial ini berwujud pluralisme, integrasi budaya yaitu penyesuian dua atau lebih budaya agar menjadi suatu sistem budaya yang sejalan, selaras melalui penyerapan unsur-unsur baru. Integrasi sosial di sini ialah penangguhan masalah konflik yang melalui modifikasi dan koordinasi dari unsur-unsur budaya baru dan lama yang mempersatupadukan kelompok masyarakat yang asalnya bebeda-beda, hal ini dapat disama artikan dengan suatu pembaruan. Pembaruan yang berwujud asimilasi antar individu atau kelompok yang mempunyai jati diri yang mendasar untuk menjadi kelopmpok baru dengan jati diri bersama, sedangakn yang di maksud pluralisme budaya adalah suatu pendekatan heterogen suku-suku dan kelompok-kelompok yang minoritas di perkenankan memepertahankan jati dirinya masing-masing.
             
           Integrasi nasional merupakan penyatu bagian bagsa yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yang untuh untuk membentuk suatu bagsa, contohnya saja di indonesia, di perlukan adanya kedailan dan kebijakan dengan tidak membeda-bedakan suku, agam ras dan antar golongan satu dengan yang lain yang membangun dan membina stabilitas politik di indonesia agar tercapainnya suatu kesatuan, persatuan bagsa yang berdaulat, adli, dan makmur.


            Secara arti kata integrasi nasional memiliki dua pengertian yang mendasar, yakni integrasi dan nasional, integrasi berasal dari kata latin integrate yang berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan. Kata nasional berasal dari kata nation yang berarti bagsa.
             
            Secara politis, integrasi berarti suatu proses penyatuan berbagia kelompok budaya dan sosial kedalam satu kesatuan wilayah nasionalyang membentuk suatu identitas nasional.
            Secara antropologis, integrasi berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga tecapainya suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Dan dapat kita simpulkan pengertian dari pengertian diatas integrasi nasional adalah hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bagsa. Adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan budaya bagsa indonesia yang heterogen itu di ungkapkan dalam seboyan Bhineka Tunggal Ika yaitu bebeda-beda tetepi tetap satu jua.

B. Faktor-Faktor Pendorong Integrasai Nasional         

Dalam usaha  dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu negara agar terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional adapun faktor pendorong terciptanya integrasi nasional ialah :
1.    Faktor sejarah bagsa yang menimbulakan rasa senasib dan seperjuangan dalam merebut kemerdekaan
2.    Keinginan kuat para pemuda untuk bersatu di kalangan bagsa indonesia sebagaimana yang dinyatakan dalam sumpah pemuda pada tanggak 28 oktober 1928
3.    Rasa cinta tanah air di kalangan bagsa indonesia, sebagaimana telah di buktikan dalm  menegakkan dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif dan tidak menyalahi aturan
4.    Rasa  rela berkorban untuk kepentingan bagsa dan negara dari pada kepentingan pribadi, sebagimana yang telah di buktikan oleh banyak para pahlawan bagsa indonesia yang telah gugur di medan perang untuk merebut suatu kemerdekaan
5.    Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi kemerdekaan, pancasila, dan UUD 1945, bendera merah putih, lagu kebagsaaan indonesia raya, bahsa kesatuan bahasa indonesia




C. Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Selain faktor pendorong integrasi tersebut ada pula faktor-faktor yang meghambat terbentuknya integrasi nasional di antaranya :
1.  Masyarakat indonesia yang heterogen ( beraneka ragam ) dalam faktor-faktor kesukubagsaan dengan masing-masing kebudayaan serta adat-istiadat daerahnya, bahsa daerah, agana yang dianut, ras dan banyak lagi yang berbeda antara kelompok satu dengan yang lainnya
2.  Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang di kelilingi oleh lautan lepas
3.  Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan hambatan dan ganguan yang mendorong keutuha, kesatuan, dan persatuan bagsa, baik yang bersal dari dalam maupun luar negeri
4.  Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan yang menimbulkan rasa tidak puas, masalah suku, agama, ras, dan antar golongan satu dengan yang lain, gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa masyarakat kepada pemerintah karena adanya ketidakpuasan dengan kinerja dari pemerintah itu sendiri.
5.  Adanya paham “etnosenterisme” di antara beberapa suku bagsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan mengaggap redah budaya suku bagsa lain

D. Proses Integrasi Nasional Indonesia
           
Proses integrasi nasional indonesia sesungguhnya masih terus berlangsung sampai sekarang. Proses integrasi nasional ini masih dalam proses penyelesaian sehingga bentuk bakunya masih di cari guna menggambarkan motode agar tercapainya integrasi nasional.
            Proses integrasi bagsa indonesia menurut A.sartono kartodirjo (1993) dapat di bagi menjadi dua jenis integrasi. Yaitu :
1.    Integrasi geopolitik yang di mulai sejak xaman prasejarah dampai awal abad ke-20
2.    Proses integrasi yang kedua terjadi pada politik kaum elite berawal sejak awal abad ke-20 sampai zaman hindi berakhir



Proses terjadinya integrasi nasional tidak begitu saja berjalan dengan mulus, teteapi proses  integrasi nasional memebutuhkan proses panjang dalam kurun waktu yang cukup lama. Bagsa indonesia adalah sutu bagsa yang mengalaimi proses panjang dalam menghadapi integrasi nasional, dan integrasi nasional bagsa indonesia akan terus di uji dengan semakin cepat perkembangan moderen yang memasuki wilayah indonesia.
      Adapun proses terjadinya integrasi nasional sebagi berikut :
·         Modal awal integrasi nasional adalah adanya rasa senasib dan seperjuangan yang di milliki oleh setiap perorangan bagsa indonesia sejak dahulu kala. Meskipun pada era perjuangan bagsa indonesia dalam mengusir penjajah dalam waktu daebelum abad ke-20 yang di tandai dengan adanya sifat kedaerahan, tetapi rasa senasib seperjuangan yang di tunjuklkan oleh para pejuang dan pendahulu kita yang mencerminkan adanya benih-benih semangat kabangsaaan, yang kelak akan memebentuk suuatu keutuhan bagsa indonesia
·         Memeasiki abad ke-20, gejala semangat kebagsaan indonesia semakin memebara dan terlihat dengan adanya kemunculan berbagia organisasi-organisasi atau pergerakan yang memicu menjadi salah satu titik awal kebagakitan nasional. Perjuangan melalui bebagai organisasi seperti contohnya organisasi budi utomo, serikat dagag islam yang kemudian berubah namanya menjadi serikat islam, perhimpunan indonesia, dan banyak lagi organisasi-organisasi yang menyagkut integrasi sosial dan kultural
·         Pada abad ke-20 an, para pemuda tampil dalam panggung sejarah indonesia dengan menyongsong tema persatuan dan kesatuan untuk menuju indonesia yang merdeka. Para pemuda melakukannya melalui peristiwa yang dinamakan sumpah pemuda, yang terjadi pada tanggal 28 oktober 1928, para pemuda menujukkan segala macam peran serta pembentukan dlam mencapai integrasi nasional
Pasca kemerdekaan, perjalanan bangsa indonesia dalam bernegara harus di tempuh dengan berbagai peristiwa. Berbagai cobaan yang menguncang keutuhan bagsa juga di alami. Ancaman dan bahaya terhadap sutu negara yang tengah membangun keutuhan bagsa harus di hadapi









Daftar pustka :
Buku
 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, perjuangan meghidupi harga diri, MINOTO RAHAYU
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, WAHYU WIDODO ,BUDI ANWARI DAN MARYANTO

No comments: