Wednesday, February 6, 2019

contoh naskah drama ayahku pahlawanku


Ayahku Pahlawanku



Adegan 1

Siang hari itu matahari sangat terik hingga suhu badanku terasa panas,saat itu aku berusia 5 tahun.Di siang hari itu aku berniat untuk menyegarkan badanku dengan mandi bersama satu-satunya kakakku yang bernama Yati.Namun,sebelum aku memasuki kamar mandi aku melihat buah jambu yang matang di ranting pohon jambu yang berada didekat sumur rumahku.Kakakku sudah berusaha memetikkan buah jambu tersebut untukku namun usahanya tak membuahkan hasil.
Aku : “Itu,buah jambunya sudah matang.Hmmm… pasti enak”(sambil menunjuk buah jambu)
Yati     : “Mau buah jambu itu?ya sudah aku ambilkan.”
Aku     : “Cepat ya,jambu itu sudah menggiyurkan.”
Yati     : “Jangan bawel dek!”
Aku     : “Iya,kak.”
Karena tak kunjung mendapatkan buah jambu tersebut, akhirnya aku memutuskan untuk berdiri diatas kayu yang berguna menutupi lubang sumur.
Yati     : “Dek,jangan berdiri disana,nanti kamu jatuh ke sumur”
Aku     : “Badanku kecil kak.”
Yati     : “Kayu itu sudah rapuh”
Aku     : “Iya,iya,iya”(sambil menghiraukan nasehat kakakku)
            Selang beberapa menit,setelah aku melompat diatas kayu.Kayu tersebut patah,dan aku jatuh didalam sumur.
Aku     : “Tolong!”(berteriak dengan kencang)
Yati     : “Adek!”(melihat kedalam sumur dengan menangis)

Adegan 2

            Seketika kakakku berlari ke ruang tamu,dan menceritakan kepada ayahku dengan terbatah-batah.
Yati     : “Yah,Adek yah!”
Ayah   : “Ada apa dengan adekmu?”
Yati     : “Adek jatuh kedalam sumur”
Ayah   : “Yang benar kamu,kenapa bisa seperti itu?”(sambil berlari menuju sumur)
            Saat tiba didepan sumur ayahku melihat kedalam sumur,ternyata aku masih selamat dari maut,karena pada saat terjatuh aku menduduki potongan kayu sehingga badanku tidak tenggelam.
Ayah   : “Bu,cepat pinjamkan tangga!”
Ibu       : “Anakku.”(sambil menangis)
Ayah   : “Cepat bu!”
Ibu       : “Iya,yah.”
            Namun,tangga belum diperoleh ibukku ternyata jatuh pingsan.Sedangkan saat itu juga rumahku dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melihat peristiwa tersebut.Karena ibukku tak kunjung datang akhirnya ayahku bertekad untuk menyelamatkanku dengan tali yang dibuat dari ban luar truk.
Ayah   : “Sebentar,jangan bergerak!”
Aku     : (hanya bisa menangis)
            Setelah ayahku memperoleh tanganku,ia langsung menangkatku ke atas sumur.
Ayah   : “Syukurlah,kamu selamat nak.”(sambil memeluk tubuhku)
            Tak disadari aku jatuh pingsan dipelukkan ayahku.Semenjak kejadian itulah,kedekatan anatar aku dan ayahku semakin bertambah.

No comments: