MAKALAH
“Survei UMKM Menengah Atas”
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………...
...................1
KATA
PENGANTAR............………………………………………………………
...................2
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………. ...................3
BAB
I (Pendahuluan) ............……………………………………………………….
...................4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...................4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… ................................4
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………………. .......................4
1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………. ...................................4
BAB
II (Tinjauan Pustaka)………………………………………………......................................5
BAB
III (Pembahasan)………………………………………….……………...............................9
2.1 Bentuk keperdulian pihak perusahaan terhadap karyawan..........................................9
2.2 Reward UMKM kepada
karyawan..............................................................................10
2.3 cara mengatasi karyawan yang melanggar
aturan.......................................................10
2.4 Apakah setiap karyawan mendapatkan hak
kerjanya dan apa reward nya..................10
BAB
IV (Penutup) …………………………………………………………….......................13
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………...................13
3.2 Saran ………………………………………………………………...................13
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………………………..................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pak Man adalah pemilik usaha industry ayam
goreng kremes. Dulu beliau merintis usahanya sejak 1 tahun lalu ber awal
membuka usaha di malang. Beberapa bulan kemudian usaha ayam goreng kremes
sangatlah sukses dan meningkat secara efisien sehingga beliau dapat membuka
cabang di jember yang berada di alamat jalan Kalimantan dengan nama usahanya
yaitu “MAS BOY” dan di alamat jalan mas trip dengan nama usahanya yaitu “CAK
MAN”
Pak
Man memulai usahanya dengan modal Rp. 25.000.000.
Beliau dengan mematuk harga
Rp.10.000 peroporsi itu tidaklah rugi baginya bahkan itu sangat menguntungkan
bagi perusahaan yang dibangunnya , karena dengan harga yang sangat terjangkau
tersebut dapat menarik banyak pelanggan khususnya seperti mahasiswa dan
masyarakat lainnya. Sehingga menurut beliau tidak ada persaingan dengan
perusahaan lain antara suatu bisnis yang beliau jalani sampai saat ini.
Hasil pendapatan usaha industry ayam
goreng kremes Pak Man bisa mencapai kurang lebih Rp. 5.000.000 dalam perhari.
Beliau memperkerjakan sekitar 10 orang pegawai dengan gaji sekitar kurang lebih
Rp. 750.000 – Rp.1.000.000. Beliau berencana membuka usaha ayam goreng kremes
ini selama 24 jam. Dengan suksesnya usaha ini beliau ingin membuka usaha baru
yaitu distro.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja bentuk keperdulian dari pihak perusahaan terhadap karyawannya?
2.
Bagaimana cara anda mengatasi karyawan yang melanggar aturan dan membuat
kesalahan?
3.
Apakah setiap karyawan mendapatkan jaminan keselamatan kerjanya dan apa reward
nya?
1.3
Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bentuk keperdulian
dari pihak perusahaan terhadap karyawan.
2. Untuk menjelaskan cara mengatasi
karyawan yang melanggar aturan dan membuat.
3. Untuk mengetahui karyawan mendapatkan
jaminan keselamatan kerjanya dan mengetahui rewardnya.
1.4 Manfaat Penulisan
·
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan
sistematis;
·
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Definisi dan Pengertian Karyawan
Jika diartikan secara sederhana, karyawan dapat diartikan
sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi
yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan
mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.
Karyawan Tetap
Karyawan
tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja
dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanent).
Karyawan tetap biasanya cenderung memiliki hak yang jauh lebih besar
dibandingkan dengan karyawan tidak tetap. Selain itu, karyawan tetap juga
cenderung jauh lebih aman (dalam hal kepastian lapangan pekerjaan) dibandingkan
dengan karyawan tidak tetap.
Karyawan Tidak Tetap
Karyawan
tidak tetap merupakan karyawan yang hanya dipekerjakan ketika perusahaan
membutuhkan tenaga kerja tambahan saja. Karyawan tidak tetap biasanya dapat
diberhentikan sewaktu-waktu oleh perusahaan ketika perusahaan sudah tidak
membutuhkan tenaga tambahan lagi. Jika dibandingkan dengan karyawan tetap,
karyawan tidak tetap cenderung memiliki hak yang jauh lebih sedikit dan juga
cenderung sedikit tidak aman (dalam hal kepastian lapangan pekerjaan).
- Owner
Sebagai koordinator,
komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam
menjalankan dan memimpin tempat usaha Pecel Lele Lela.
.
- Leader
Bertugas
khusus dalam menangani karyawan seperti memberlakukan jam masuk dan pulang
karyawan dan lain-lain.
- Staff
Karyawan
yang bekerja sesuai dengan perintah leader dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Terdiri dari 5 jenis staff :
- Chef :
Koki atau juru masak adalah orang yang
menyiapkan makanan untuk disantap. Istilah ini kadang merujuk
pada chef, walaupun kedua istilah ini secara profesional tidak dapat disamakan. Istilah koki pada suatu dapur rumah
makan atau restoran biasanya merujuk
pada orang dengan sedikit atau tanpa pengaruh kreatif terhadap menu dan memiliki sedikit atau tanpa pengaruh apapun
terhadap dapur. Mereka biasanya adalah semua anggota dapur yang berada di
bawah chef (kepala koki).
Jenis
restoran lain mungkin memiliki menu yang relatif konstan dan hanya memiliki
orang-orang yang dapat menyiapkan makanan secara cepat dan konsisten, serta
tidak terlalu membutuhkan kepala koki
- Pergudangan : Merencanakan pesanan dan pembelian bahan baku,
mengurus keperluan inventori, dan mengadakan kebutuhan yang diperlukan
oleh tempat usaha Pecel Lele Lela
- Pembukuan : Melaporkan kegiatan yang terjadi di tempat usaha
Pecel Lele Lela dalam sebulannya untuk kegiatan evaluasi.
- Kasir : Melayani pembayaran akan suatu produk
- Pelayan : Menyajikan pelayanan berupa pengantaran produk,
penerimaan pesanan, menjaga kebersihan di sekitar tempat usaha dan lain
sebagainya.
Pengertian Karyawan Menurut Para Ahli :
- Menurut Hasibuan (dalam Manulang, 2002), Karyawan adalah orang penjual jasa (pikiran atau
tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu
- Menurut Subri (dalam Manulang, 2002), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia
15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang
memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka,
dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Pengukuran Kinerja
Untuk mengukur kinerja, dapat digunakan beberapa ukuran
kinerja. Beberapa ukuran kinerja yang meliputi; kuantitas kerja, kualitas
kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan mengemukakan pendapat,
pengambilan keputusan, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja. Ukuran
prestasi yang lebih disederhana terdapat tiga kreteria untuk mengukur kinerja,
pertama; kuantitas kerja, yaitu jumlah yang harus dikerjakan, kedua, kualitas
kerja, yaitu mutu yang dihasilkan, dan ketiga, ketepatan waktu, yaitu
kesesuaiannya dengan waktu yang telah ditetapkan.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja karyawan atau dikenal dengan istilah
“Performance appraisal”, menurut pendapat Leon C.Megginson, sebagaimana dikutip
Mangkunegara, Anwar Prabu adalah :12)
”Suatu proses yang digunakan majikan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang dimaksudkan.”
”Suatu proses yang digunakan majikan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan yang dimaksudkan.”
Penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistimatis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian adalah proses penaksiran atau penentuan nilai, kualitas, atau status dari beberapa objek, orang ataupun sesuatu.
Berdasarkan pendapat dua ahli diatas, maka dapat dikatakan
bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja pegawai yang
dilakukan pimpinan perusahaan secara sistimatis berdasarkan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya. Pemimpin perusahaan yang menilai kinerja pegawai, yaitu
atasan pegawai langsung, dan atasan tak langsung. Disamping itu pula, kepala
bagian personalia berhak pula memberikan penilaian prestasi terhadap semua
pegawainya sesuai dengan data yang ada di bagian personalia.
Menurut Handoko, Hani, mengatakan bahwa penilaian kinerja
dapat digunakan untuk :13)
- Perbaikan
kinerja, umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan
departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka untuk
meningkatkan prestasi
- Penyesuaian-penyesuaian
gaji, evaluasi kinerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan
kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk gaji lainnya.
- Keputusan-keputusan
penempatan, promosi dan mutasi biasanya didasarkan atas kinerja masa lalu.
Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap kinerja masa lalu.
- Perencanaan
kebutuhan latihan dan pengembangan, kinerja yang jelek mungkin menunjukkan
perlunya latihan. Demikian juga sebaliknya, kinerja yang baik mungkin
mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
- Perencanaan
dan pengembangan karier, umpan balik prestasi mengarahkan
keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus
diteliti.
- Penyimpangan-penyimpangan
proses staffing, kinerja yang baik atau buruk adalah mencerminkan kekuatan
atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
- Melihat
ketidak akuratan informasional, kinerja yang jelek mungkin
menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana
sumber daya manusia atau komponen-komponen lain, seperti sistim informasi
manajemen. Menggantungkan pada informasi yang tidak akurat dapat
menyebabkan keputusan-keputusan personalia yang tidak tepat.
- Mendeteksi
kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, kinerja yang jelek mungkin merupakan
suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu
diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut.
- Menjamin
kesempatan yang adil, penilaian kinerja yang akurat akan menjamin
keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa deskriminasi.
- Melihat
tantangan-tantangan eksternal, kadang-kadang prestasi seseorang
dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti keluarga,
kesehatan dan masalah-masalah pribadi lainnya. Berdasarkan penilaian
kinerja, departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan.
No comments:
Post a Comment