Merokok
adalah salah satu permasalahan kesehatan dunia yang telah ada sejak revolusi
industri. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan bagi
perokok itu sendiri dan orang-orang disekitarnya, bahkan menjadi faktor utama
terbesar kematian seseorang. Rokok adalah salah satu olahan tembakau dengan
menggunakan bahan atau tanpa bahan tambahan yang dimaksudkan untuk dibakar,
dihisap, dan dihirup asapnya. Rokok adalah salah satu mengandung polusi berupa
gas yang mengandung berbagai bahan kimia antara lain nikotin, karbon monoksida,
tar, dan eugenol (dalam rokok kretek).
Seseorang
yang telah kecanduan akan menganggap rokok sebagai sesuatu yang dapat
memberikan ketenangan bahkan menimbulkan sifat lebih egois. Sifat tersebut
dapat ditunjukkan dengan kebiasaan merokok di tempat umum dan kendaraan umum.
Kini rokok telah menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
para konsumen. Rokok telah menjadi simbol kejantanan, keberanian, dan kegagahan
seseorang. Data World Healt Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan Indonesia
menduduki peringkat ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah
China dan India. Minimnya sanksi, perokok di Indonesia relatif bebas merokok
dimana saja. Inilah yang menyebabkan jumlah perokok di Indonesia selalu
meningkat. Indonesia terdapat banyak industri rokok dan berkembang dengan
pesat.
Jenis
rokok yang diproduksi bermacam-macam, adapun jenis rokok yang beredar di
Indonesia dan banyak masyarakat yang mengonsumsinya yaitu rokok klembak, rokok
kretek, dan rokok putih. Rokok klembak merupakan rokok legendaries Indonesia.
Seiring dengan perkembangan industri rokok, keberadaan rokok klembak sekarang
ini sangat jarang dijumpai. Rokok klembak umumnya dinikmati para orang tua
karena aroma yang khas, akan tetapi cita rasa yang dihasilkan dari bahan baku
ini tidak disukai oleh kalangan muda. Rokok klembak adalah rokok yang bahan
baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan menyan yang diberi saus
untuk mendapatkan efek rasa serta aroma tertentu
Pengolahan
tembakau baik dengan cara modern atau sederhana dengan bahan tambahan atau
tanpa bahan tambahan dinamakan roko. Sedangkan rokok yang menggunakan tembakau
asli dngan proses pengeringan dinamakan rokok kretek. Rokok yang bahan tambahannya
berupa cengkeh disebut rokok kretek. Rokok kretek dapat disebut rokok khas
Indonesi yang berbeda dengan rokok dan cerutu yang sudah banyak diteliti
dibarat sedangkan rokok putih merupakan rokok yang telah dikenal dunia dan
hanya berisi tembakau. rokok putih merupakan rokok yang hanya berisikan daun
tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu,
biasanya berisikan filter penyaring pada bagian yang akan dihisap.
Rokok
putih dianggap oleh masyarakat sebagai rokok yang lebih aman daripada rokok
kretek dan rokok klembak. Karena tidak adanya cengkeh, kandungan tar dan
nikotin lebih rendah, serta terdapat filter diujung rokok yang dapat mengurangi
kadar nikotin yang masuk ke dalam tubuh, hal inilah yang mempengaruhi rokok
putih terlihat lebih aman. Rokok adalah salah satu hasil olahan tembakau dengan
menggunakan bahan ataupun tanpa bahan tambahan. Saat ini orang pada umumnya
mengkonsumsi tembakau melalui rokok atau cara lain.
Merokok
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler. Perokok
aktif memiliki resiko 80% kemungkinan terkena penyakit jantung koroner,
sedangkan perokok pasif yang terpapar 1/100 asap dari perokok aktif memiliki
resiko 30 %. Rokok yang dibakar akan menghasilkan asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan kimia berbahaya sebagai salah satu sumber radikal
bebas yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi perokok aktif maupun perokok
pasif.
Rokok mengandung lebih dari 4000 zat
berbahaya, diantaranya tar, arsen, formaldehid, dan benzo(a) piren yang
bersifat karsiogenik. Tar bersifat direk karsinogen sehingga tidak memerlukan
promotor untuk dapat menimbulkan kanker. Didalam asap rokok juga mengandung
karbon monoksida (CO), hydrogen sianida, nitrogen oksida, dan aminia. Radikal
bebas rokok berasal dari asap rokok yang menyebabkan iritasi dan efek
inflamasi.
Asap rokok mengandung kurang lebih dari
4.800 jenis bahan kimia, salah satunya seperti nikotin, karbonmoksida, dan tar.
Asap rokok dapat dibedakan menjadi dua, yaitu asap utama (mainstream smoke)
atau asap yang dihisap oleh si perokok dan asap samping (sidestream smoke) yang
merupakan asap yang terus menerus keluar dari ujung rokok.
Asap samping mengandung 4-6 kali lebih
banyak nikotin dibanding dari asap utama, karena asap samping terus menerus
dihasilkan selama rokok menyala walaupun tidak sedang dihisap. Asap rokok
mengandung 4000 jenis bahan kimia berbahaya yang pada rokok kretek terdapat
pada dua fase dalam penggunaannya, yakni fase gas dan fase partikel.
Pada
fase gas mengandung >1015 radikal bebas/ hisapan yang terdiri dari
karbon monoksida, nitrogen oksida, nitrosamin, nitrosopirolidin, formaldehid,
piridin. Sedangkan pada fase partikel mengandung >1017 radikal bebas/g yang terdiri dari benzopirin,
nikel, arsen, nikotin, fenol dan tar. Kandungan yang terdapat dalam asap rokok
membentuk radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel. Radikal
bebas adalah produk sampingan dari pembentukan energi selama proses metabolisme
tubuh. Selain dihasilkan oleh proses metabolisme dalam tubuh, radikal bebas
juga dapat terbentuk melalui aktivitas pembakaran bahan bakar kendaraan
bermotor, merokok, dan paparan sinar ultraviolet juga mampu merubah electron
dalam atom menjadi bersifat radikal.
No comments:
Post a Comment