Rancangan Re - unifikasi
(1991 – 2015)
Rancangan Re- unifikasi antara
Rumania telah mencuat pada akhir 1980-an setelah Revolusi Rumania 1989 dan
dampak akibat kebijakan Glastnost di Uni Soviet. Gerakan nasionalisme
Rumanium pun menjadi isu utama di Moldova5.
Keinginan Moldova bergabung ke wilayah Rumania semakin kuat. Dibuktikannya
dengan diadopsinya bendera tiga warna Rumania sebagai bendera negara Moldova,
dijadikannya lagu kebangsaan Rumania yang berjudul Desteapta-te, romane! (awake
Rumania!) menjadi lagu kebangsaan Moldova serta digunakannya Bahasa dan aksara
latin Rumania sebagai Bahasa dan dipelajari disekolah- sekolah di Moldova.6 Keinginan Moldova menyatu dengan Rumania cukup beralasan
Karena jika dilihat dari sejarah, budaya, dan etnis Rumania dan Moldova
memiliki kesamaan, Moldova dan Rumania berbagi sejarah yang sama Karena dulunya
Moldova merupakan bagian dari Rumania. Para pendukung terjadinya Re-unifikasi
antara Rumania dan Moldova disebut Unionisti (unionis) dan para
penentang disebut Moldovenisti (Moldovenist).
Moldova merupakan negara termiskin di
eropa dengan pendapatan $2 perhari mengakibatkan krisis dan masalah di Negeri
ini, pengangguran dan kelaparan melanda Moldova oleh karena itu Moldova ingin
bergabung dengan Rumania karena ingin kehidupan lebih baik bergabung dengan
Rumania diharapkan menjadi harapan bagi Moldova. Rumania siap menerima Moldova
untuk bergabung menjadi satu wilayah, dibuktikan dengan awal kemerdekaan
Moldova Rumania adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik
Moldova hanya beberapa jam pasca kemerdekaan Moldova setelah deklarasi
kemerdekaan dikeluarkan oleh parlemen Moldova . Dari deklarasi Pemerintah
Rumania dibuat pada kesempatan itu jelas mengakibatkan bahwa, Moldova dianggap
sebagai bentuk emansipasi dan langkah menuju reunifikasi dengan Rumania. Dalam
beberapa hari perjanjian ditandatangani untuk pembentukan hubungan diplomatik
antara Moldova dan Rumania.
Keinginan Re-unifikasi antara Rumania
dan Moldova meliputi seluruh wilayah Moldova (termasuk Transnistria) akan
tetapi rancangan ini menimbulkan permasalahan baru dimana muncul gerakan dari
wilayah bagian Timur Moldova yaitu wilayah Transnistria yang didiami oleh
sebagian besar etnis Rusia dan Ukraina yang menamakan diri Pridnestrovian
Moldavian Soviet Sosialist Republic dengan terang-terangan menentang
rancangan Re-unifikasi antara Moldova dan Rumania, kelompok ini tidak ingin
terjadinya Re-unifikasi karena ketakutan mereka menjadi kalangan minoritas
serta etnis yang tidak didengarkan jika Re-unifikasi terwujud.
Rancangan Re-unifikasi tersebut
memicu pendeklarasian Transnistria menjadi Pridnestrovian Moldavian republic
dan pendeklarasian wilayah Transnistria ditolak oleh pemerintah Moldova
yang menganggap Transnistria merupakan wilayah bagian dari Moldova dan hal itu
juga ditolak oleh Transnistria. Konflik antara Moldova dan kaum pemberontak
Transnistria pun terjadi dan berlarut-larut sampai menyebabkan kontak senjata
antara Moldova dan Transnistria. Perang Transnistria telah mengundang banyak
pihak berpartisipasi didalamnya. Rumania adalah satu-satunya negara yang
membantu Moldova. Rusia dan Ukraina adalah negara yang membantu pihak
Transnistria. Transnistria yang menang perang melawan Moldova akhirnya merdeka
secara de facto dan berada dalam status quo hingga sekarang. Keterlibatan dan
pengaruh besar Rusia dianggap sebagai faktor utama penyebab Transnistria tidak
dapat dirangkul oleh Moldova dan juga ketakutan Transnistria jika suatu hari
Re-unifikasi tetap terjadi oleh Rumania dan Moldova, karena rancangan Re-
unifikasi tetap terlihat akan menjadi pertimbangan besar bagi kedua negara ini
hingga saat ini.
No comments:
Post a Comment