Wednesday, December 19, 2018

Balanced scorecard dan IT Balanced Scorecard


Balanced scorecard


Balanced scorecard (BSC) adalah sistem manajemen kinerja yang memungkinkan bisnis untuk mendorong strategi berdasarkan pengukuran dan tindak lanjut. Kerangka kerja yang membantu organisasi memvisualisasikan strateginya dan menerjemahkan strategi menjadi tujuan operasional yang mendorong perilaku dan kinerja

      Balanced scorecard dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada awal tahun 1990. Mereka menyadari bahwa matriks yang mereka gunakan untuk pengukuran performa dari perusahaan dapat juga digunakan untuk mengukur aset intangible.

     Dalam balanced scorecard nantinya sebuah perusahaan melakukan pengukuran dari masing-masing bagian matriks dalam bentuk diskrit. Selain itu, perusahaan juga memberikan penilaian terhadap dampak yang ditimbulkan dari masing-masing hasil pengukuran atau objektif yang muncul.

       Pada tahun 2001 Kaplan dan Norton memperluas cakupan dari penggunaan matriks balanced scorecard yang tidak hanya sebagai alat untuk mengidentifikasi dan monitoring, tetapi juga sebagai alat yang mampu menggambarkan atau memberikan peran dalam perusahaan untuk meningkatkan efektifitas, produksi dan daya saingnya.

      BSC menyarankan bahwa kita memandang organisasi dari empat perspektif, dan untuk mengembangkan tujuan, ukuran (KPI), target, dan inisiatif (tindakan) relatif terhadap masing-masing sudut pandang ini:
        Financial / Stewardship: perspektif ini memandang kinerja keuangan organisasi dan penggunaan sumber daya keuangan
        Customer / Stakeholder: perspektif ini memandang kinerja organisasi dari sudut pandang pelanggan atau pemangku kepentingan kunci lainnya yang dirancang untuk dilayani oleh organisasi
        Internal Process: memandang kinerja organisasi melalui lensa kualitas dan efisiensi yang terkait dengan produk atau layanan kami atau proses bisnis utama lainnya
        Organizational Capacity (earning and Growth): memandang kinerja organisasi melalui lensa modal manusia, infrastruktur, teknologi, budaya, dan kapasitas lain yang merupakan kunci bagi kinerja terobosan.

IT Balanced Scorecard



        BSC dapat diterapkan pada fungsi IT, proses dan proyeknya. Untuk mencapai itu, fokus dari empat perspektif BSC bisnis perlu diterjemahkan
        Menurut Win Van Grembergen (2001), IT Balanced Scorecard merupakan transisi dari framework balance scorecard. IT Balanced Scorecard adalah salah satu alat untuk mengukur kinerja dari suatu teknologi informasi yang memandang unit bisnisnya dari empat perspektif yaitu kontribusi ke organisasi, orientasi pengguna, keunggulan operasional, dan orientasi di masa depan.
        Van der Zee (1999) dan Van Grembergen (2000) menjelaskan jika antara bisnis dan IT memiliki hubungan yang lebih explicit yang diungkapkan melalui cascade of balance scorecard
        Van Grembergen dan Van Bruggen pada tahun 1997 mengadopsi BSC untuk digunakan pada departemen teknologi informasi. Mereka berpandangan bahwa departemen teknologi informasi merupakan penyedia layanan internal  maka perspektif yang digunakan harus mengalami perubahan dan disesuaikan.

Prespektif IT BSC

  1. Corporate Contribution adalah perspektif yang mengevaluasi kinerja IT berdasarkan pandangan dari manajemen eksekutif, direktur dan shareholder
  2. Customer Orientation adalah perspektif yang mengevaluasi kinerja teknologi informasi berdasarkan cara pandang pengguna bisnis dan pelanggan dari unit bisnis yang ada
  3. Operational Excellence adalah perspektif yang menilai kinerja IT berdasarkan cara pandang manajemen IT, pihak yang berkaitan dengan audit, dan pihak yang menetapkan aturan-aturan yang digunakan.

No comments: