ABSTRAKSI
Saat ini, perkembangan
teknologi tidak bisa dibendung lagi. Perkembangan teknologi yang cukup besar
membuat banyak perubahan terhadap teknologi saat ini. Seperti komputer, saat
ini tidak hanya digunakan untuk proses pengelolahan data saja namun juga
digunakan dalam keamanan data. Perkembangan teknologi yang pesat ini
memungkinkan adanya interaksi antara satu komputer dengan komputer yang lain
(proses penukaran data). Sehingga saat ini dibutuhkan sebuah keamanan dari
sebuah sistem itu tersendiri agar data yang ingin di bagikan tepat sesuai
sasaran atau tujuan.
Oleh karena itu, saat ini
sudah ada ilmu yang mempelajari tentang keamanan data yang sering disebut
dengan Kriptografi. Kriptografi
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menjaga keamananan suatu pesan
(plaintext). Tugas utama kriptografi adalah untuk menjaga agar baik pesan atau
kunci ataupun keduanya tetap terjaga kerahasiaannya dari penyadap (attacker).
Penyadap pesan diasumsikan mempunyai akses yang lengkap dalam saluran
komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Penyadapan pesan sering terjadi pada
komunikasi melalui internet maupun saluran telepon.
Untuk mendapatkan
pesan tanpa melalui kunci sebenarnya dapat dianalisis (analisis sandi), ilmunya
disebut cryptanalysis. Hasil dari analisis sandi akan diperoleh pesan atau
kunci. Analisis sandi juga dapat menemukan kelemahan dalam kriptosistem yang
pada akhirnya dapat menemukan pesan atau kunci. Makalah ini membahas mengenai aplikasi-aplikasi kriptografi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keamanan
merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah sistem informasi. Banyak orang
menyiasati bagaimana cara mengamankan informasi yang dikomunikasikan atau
menyiasati bagaimana cara mendeteksi keaslian dari informasi yang diterimanya.
Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana menjaga keamananan suatu
pesan (plaintext). Tugas utama kriptografi adalah untuk menjaga agar baik pesan
atau kunci ataupun keduanya tetap terjaga kerahasiaannya dari penyadap
(attacker). Penyadap pesan diasumsikan mempunyai akses yang lengkap dalam
saluran komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Penyadapan pesan sering terjadi pada komunikasi melalui internet maupun
saluran telepon.
Untuk mendapatkan pesan tanpa
melalui kunci sebenarnya dapat dianalisis (analisis sandi), ilmunya disebut
cryptanalysis. Hasil dari analisis sandi akan diperoleh pesan atau kunci.
Analisis sandi juga dapat menemukan kelemahan dalam kriptosistem yang pada
akhirnya dapat menemukan pesan atau kunci.
1.2
TUJUAN
1. Mengetahui aplikasi-aplikasi kriptografi yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
2. Mengetahui bagaimana cara kerja dari aplikasi-aplikasi kriptografi
1.3
METODE
PENELITIAN
Pada makalah ini metode penelitian
menggunakan literature. Yaitu dari beberapa sumber e-book dan
internet.
BAB
2
PEMBAHASAN
Kriptografi adalah bidang
ilmu pengetahuan yang mempelajari
pemakaian persamaan matematika untuk melakukan
proses penyandian data. Kriptografi bertujuan untuk
mengamankan isi
data atau menjaga kerahasiaan informasi dari orang yang tidak berhak
untuk mengetahui isi data tersebut.
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu
kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu:
1.
Kerahasiaan (confidentiality) adalah layanan yang digunakan
untuk menjaga isi informasi dari semua pihak kecuali pihak yang memiliki
otoritas terhadap informasi. Ada beberapa pendekatan untuk menjaga kerahasiaan,
dari pengamanan secara fisik hingga penggunaan algoritma matematika yang
membuat data tidak dapat dipahami. Istilah lain yang senada dengan
confidentiality adalah secrecy dan privacy.
2.
Integritas
data adalah layanan penjagaan pengubahan data dari pihak yang tidak berwenang.
Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi
manipulasi pesan oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan,
penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam pesan yang sebenarnya. Di
dalam kriptografi, layanan ini direalisasikan dengan menggunakan tanda-tangan
digital (digital signature). Pesan yang telah ditandatangani menyiratkan bahwa
pesan yang dikirim adalah asli.
3.
Otentikasi
adalah layanan yang berhubungan dengan identifikasi, baik mengidentifikasi
kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi (user authentication atau entity
authentication) maupun mengidentifikasi kebenaran sumber pesan (data origin
authentication). Dua pihak yang saling berkomunikasi harus dapat mengotentikasi
satu sama lain sehingga ia dapat memastikan sumber pesan. Pesan yang dikirim
melalui saluran komunikasi juga harus diotentikasi asalnya. Otentikasi sumber
pesan secara implisit juga memberikan kepastian integritas data, sebab jika
pesan telah dimodifikasi berarti sumber pesan sudah tidak benar. Oleh karena
itu, layanan integritas data selalu dikombinasikan dengan layanan otentikasi
sumber pesan. Di dalam kriptografi, layanan ini direalisasikan dengan
menggunakan tanda-tangan digital (digital signature). Tanda-tangan digital
menyatakan sumber pesan.
4.
Nirpenyangkalan
(non-repudiation) adalah layanan untuk mencegah entitas yang berkomunikasi
melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman
atau penerima pesan menyangkal telah menerima pesan Non-repudiasi, adalah usaha
untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu
informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
Beberapa
contoh dalam kehidupan yang menggunakan kriptografi
a. Komunikasi dengan Telepon Seluler
b. Pay TV
c. Transaksi lewat Anjungan Tunai mandiri
(ATM)
d. Transaksi e-commerce via ineternet
1.
Transaksi lewat Anjungan Tunai mandiri (ATM)
Ø Anjungan Tunai
Mandiri atau Automatic Teller Machine (ATM) digunakan nasabah bank untuk
melakukan transaski perbankan. Utamanya, kegunaan ATM adalah untuk menarik uang
secara tunai (cash withdrawal), namun saat ini ATM juga digunakan untuk
transfer uang (pemindahbukuan), mengecek saldo, membayar tagihan kartu ponsel,
membeli tiket kereta api, dan sebagainya
Ø Transaksi lewat
ATM memerlukan kartu magnetik (disebut juga kartu ATM) yang terbuat dari
plastik dan kode PIN (Personal Information Number) yang berasosiasi
dengan kartu tersebut.
Ø PIN terdiri
dari 4 angka yang harus dijaga kerahasiannya oleh pemilik kartu ATM, sebab
orang lain yang mengetahui PIN dapat menggunakan kartu ATM yang dicuri atau
hilang untuk melakukan penarikan uang.
Ø PIN digunakan
untuk memverifikasi kartu yang dimasukkan oleh nasabah di ATM. Proses
verifikasi dilakukan di komputer pusat (host) bank, oleh karena itu
harus ada komunikasi dua arah antara ATM dan komputer host. ATM mengirim
PIN dan informasi tambahan pada kartu ke komputer host, host
melakukan verifikasi dengan cara membandingkan PIN yang di-entry-kan
oleh nasabah dengan PIN yang disimpan di dalam basisdata komputer host,
lalu mengirimkan pesan tanggapan ke ATM yang menyatakan apakah transaksi dapat
dilanjutkan atau ditolak.
Ø Selama
transmisi dari ATM ke komputer host, PIN harus dilindungi dari
penyadapan oleh orang yang tidak berhak.
Ø Bentuk
perlindungan yang dilakukan selama transmisi adalah dengan mengenkripsikan PIN.
Di sisi bank, PIN yang disimpan di dalam basisdata juga dienkripsi.
Ø Algoritma
enkripsi yang digunakan adalah DES dengan mode ECB. Karena DES bekerja dengan
mengenkripsikan blok 64-bit, maka PIN yang hanya terdiri dari 4 angka (32 bit)
harus ditambah dengan padding bits sehingga panjangnya menjadi 64 bit. Padding
bits yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap PIN, bergantung pada
informasi tambahan pada setiap kartu ATM-nya.
Ø Karena panjang
PIN hanya 4 angka, maka peluang ditebak sangat besar. Seseorang yang memperoleh
kartu ATM curian atau hilang dapat mencoba semua kemungkinan kode PIN yang mungkin,
sebab hanya ada 10 ´ 10 ´ 10 ´ 10 = 10.000 kemungkinan kode PIN 4-angka. Untuk
mengatasi masalah ini, maka kebanyakan ATM hanya membolehkan peng-entry-an
PIN maksimum 3 kali, jika 3 kali tetap salah maka ATM akan ‘menelan’ kartu ATM.
Masalah ini juga menunjukkan bahwa kriptografi tidak selalu dapat menyelesaikan
masalah keamanan data.
2.
Pay TV
Ø Pay TV adalah siaran TV yang hanya
dapat dinikmati oleh pelanggan yang membayar saja, sedangkan pemilik TV yang
tidak berlangganan tidak dapat menikmati siarannya (Di Indonesia Pay TV
dikelola oleh PT. IndoVision).
Ø Siaran Pay
TV dipancarkan secara broadcast, namun hanya sejumlah pesawat TV yang
berhasil menangkap siaran tersebut yang dapat ‘mengerti’ isinya.
Ø Pada sistem Pay
TV, sinyal broadcast dienkripsi dengan kunci yang unik. Orang-orang yang
berlangganan Pay TV pada dasarnya membayar untuk mengetahui kunci
tersebut.
Ø Bagaimana
mengetahui bahwa kunci tersebut dimiliki oleh pelanggan yang sah, dan bukan
orang yang mengetahui kunci tersebut dari pelanggan lainnya? Solusi yang umum
adalah setiap pelanggan diberikan smart card yang mengandung kunci
rahasia (private key) yang unik dalam konteks algoritma kriptografi
kunci-publik.
Ø Smart card dimasukkan ke dalam card reader
yang dipasang pada pesawat TV. Selanjutnya, pelanggan Pay TV dikirimi
kunci simetri yang digunakan untuk mengenkripsi siaran. Kunci simetri ini
dikirim dalam bentuk terenkripsi dengan menggunakan kunci publik pelanggan. Smart
card kemudian mendekripsi kunci simetri ini dengan kunci rahasia pelanggan.
Selanjutnya, kunci simetri digunakan untuk mendekripsi siaran TV.
3.
Komunikasi dengan Telepon Seluler (GSM
mobile phone)
Ø Penggunaan
telepon seluler (ponsel) yang bersifat mobile memungkinkan orang
berkoumikasi dari tempat mana saja.
Ø Telepon seluler
bersifat nirkabel (wireless), sehingga pesan yang dikirim dari ponsel
ditransmisikan melalui gelombang mikro (microwave) atau radio sampai ia
mencapai base station (BST) terdekat, selanjutnya ditransfer melalui
saluran kabel fixed.
Ø Karena menyadap
sinyal radio jauh lebih mudah daripada menyadap sinyal pada saluran kabel, maka
ini berarti GSM tidak lebih aman daripada telepon fixed konvensional.
Ø Untuk membuat
komunikasi lewat ponsel aman, maka pesan dienkripsi selama transmisi dari
ponsel ke BST terdekat. Metode enkripsi yang digunakan adalah metode cipher
aliran (stream cipher).
Ø Masalah
keamanan lain adalah identitas penelpon. Operator seluler harus dapat
mengidentifikasi suatu panggilan (call) dan mengetahui siapa yang
melakukan panggilan tersebut. Jadi, pada GSM diperlukan dua kebutuhan keamanan
lainnya, yaitu kerahasiaan (confidentiality), yang merupakan kebutuhan
bagi pelanggan, dan otentikasi pengguna (user authentication), yang
merupakan kebutuhan bagi sistem.
Ø Dua kebutuhan
ini dipenuhi dengan penggunaan smart card yang disebut SIM card.
SIM card disediakan oleh operator seluler (service provider). SIM
card berisi nilai otentikasi rahasia sepanjang 128-bit yang diketahui
hanya oleh operator. Nilai ini digunakan sebagai kunci pada protokol otentikasi
dengan menggunakan algoritma yang dipilih oleh operator.
Ø Ketika pengguna
ponsel melakukan panggilan (call), identitasnya dikirim ke komputer host
via BST untuk keperluan otentikasi. Komputer host melakukan verifikasi
pengguna lalu membangkitkan pesan (challenge) dan mengirimnya ke BST.
Ø Program
otentikasi menerima masukan 128-bit dan mengeluarkan response 128-bit,
yang bergantung pada kunci otentikasi di dalam kartu. Dari 128-bit keluaran,
hanya 32 bit yang dikirim dari SIM card ke BST sebagai response.
Jadi, masih ada 96 bit yang hanya diketahui hanya oleh SIM card, BST,
dan komputer host.
Ø SIM card
juga berisi program stream cipher untuk mengenkripsi pesan dari ponsel
ke BST. Kunci enkripsi panjangnya 64 bit, yang diambil dari 96 bit sisa dari response
SIM card.
4.
Transaksi E-commerce di Internet
Ø Sekarang banyak
orang berbelanja melalui web di internet. Pembayaran barang dilakukan
dengan menggunakan kartu kredit, yang berarti bahwa pembeli harus mengirimkan
kode PIN kartu kredit dan informasi lainnya melalui internet. Karena alasan
keamanan yang menyangkut informasi kartu kredit maka transaksi barang lewat
internet tidak terlalu populer.
Ø Browsing web secara aman adalah fitur paling
penting pada e-commerce. Secure Socket Layer (SSL) adalah
protokol yang digunakan untuk browsing web secara aman. Kedua protokol
ini memfasilitasi penggunaan enkripsi untuk data yang rahasia dan membantu
menjamin integritas informasi yang dipertukarkan antara website dan web
brwoser (misalnya Netscape, Interner Explorer, dsb).
Ø SSL adalah
contoh protokol client-server, yang dalam hal ini web browser
adalah client dan website adalah server. Client
yang memulai komunikasi, sedangkan server memberi respon terhadap
permintaan client. Fungsi paling dasar yang digunakan SSL adalah
membentuk saluran untuk mengirimkan data terenkripsi, seperti data kartu
kredit, dari browser ke website yang dituju.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketika kita bekerja dengan
data bersama atau dalam komputer yang terhubung dalam jaringan umum, maka
penting sekali untuk melindungi file data kita dari akses orang-orang yang
tidak kita kehendaki. Salah satu metode melindungi file data dan membatasi
akses terhadapnya adalah dengan menggunakan Kriptografi. Berbagai macam
aplikasi Kriptografi yang telah digunakan dalam pengamanan data. Mulai dari
yang sederhana dan mudah dipelajari sampai yang cukup rumit.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga
dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment