Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian
SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus
ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin
diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis
yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin
meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
(Abdul Kadir 2002), mendefinisikan sistem
informasi manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk
menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi manajemen (SIM) mempunyai keunggulan yaitu dapat
menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2)
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi
strategis.
1. meningkatkan efisiensi operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan menanamkan investasi pada teknologi
sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki
industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya
investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan
pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh
adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM,
bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka
yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi
strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan
antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus
dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
3. membangun sumber-sumber informasi
strategis.
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis.
Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan
jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end
users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi
strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang
sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang
efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan
informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang
kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Sistem informasi merupakan salah satu subsistem pokok dalam suatu sistem
manajemen modern. Tanpa adanya dukungan data dan informasi yang akurat dan
mutakhir kegiatan manajemen tidak mungkin dapat dilaksanakan, karena dapat
dipastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan tidak
akan mungkin membuahkan hasil yang optimal.
Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi mutakhir memberikan
berbagai kemungkinan pemanfaatan yang sangat luas. Pimpinan dan Staf serta
Pembina Fungsi dapat memanfaatkan dukungan Sistem Informasi yang telah tergelar
untuk keperluan:
1). Penyimpanan arsip dan
dokumentasi/pencatatan data.
2). Pembuatan dan pengolahan data
statistik.
3). Penyelenggaraan administrasi
perkantoran.
4) Pengolahan data untuk mendukung
penyelenggaraan kegiatan Administrasi Pembinaan seperti yang pada saat ini
telah dilaksanakan
5) Pertukaran data dan informasi antara
pejabat/instansi, sehingga tidak perlu semua data harus di kembangkan dan
dikelola sendiri oleh bagian yang memerlukan tetapi dapat mengakses data yang
menjadi tanggung jawab fungsi yang bersangkutan.
6) Berkomunikasi, diskusi dan
teleconference secara lebih efisien, dengan memanfatkan fasilitas E-mail.
7) Publikasi (edaran, undangan,
pemberitaan, buletin dan sebagainya) dengan membuat situs.
8) Menyusun perencanaan program, kegiatan
dan anggaran.
9) Melakukan simulasi pelaksanaan suatu
rencana operasi atau implementasi kebijaksanaan atau keputusan. Simulasi ini
dapat digunakan untuk menguji efektifitas rencana dan memperkirakan tingkat
keberhasilan atau dampak negatif/kerugian yang mungkin timbul agar dapat
disiapkan rencana antisipasinya.
10) Melakukan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan.
11) Membuat analisis, perkiraan, ramalan
kejadian berdasarkan data dan informasi yang dimasukkan.
12) Profiling, yaitu menganalisis
keterkaitan berbagai fakta, keadaan, kejadian, dan indikasi lain, sehingga
dapat dideskripsikan sketsa, profil, pola perilaku tertentu.
Uraian di atas adalah segelintir dari manfaat dan keunggulan dari SIM,,
akan tetapi SIM tersebut juga memberikan kelemahan walaupun sedikit. Seperti:
dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga
kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM
tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut,, sehimgga
mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.
CERMATAN PERKEMBANGAN SIM
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum
munculnyakomputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih
digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang
kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Namun demikian para
pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan - masih mengesampingkan kebutuhan
informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut
diberi nama pengolahan data elektronik (PDE). Dalam tahun 1964, komputer
generasi baru memperkenalkan prosesor
baru yang menggunakan silicon chip
circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi.
komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi
manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer. adalah untuk
menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa
komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan
informasi manajemen. Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa
perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar sepertiDepartemen
Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaananggaran, pembiayaan dan
penerimaan negara.
Saat ini peranan sistem informasi (SI) sudah tidak dapat dipungkiri
lagi. Kemajuan tekhnologi yang demikian pesatnya semakin menambah peranan
sistem informasi di segala bidang. Mulai dari pendidikan hingga bisnis di perusahaan.
Semuanya menggunakan sistem informasi untuk mendukung sebagian atau seluruh
kegiatan mereka.
Tujuan sistem informasi itu sendiri adalah untuk mendukung operasi
bisnis, mendukung keperluan managerial, dan mendukung keunggulan strategis.
Jadi sudah sewajarnya tekhnologi informasi digunakan oleh banyak pihak. Di
pemasaran sistem informasi pun digunakan dengan berbagai tujuan. Tanpa adanya
sistem informasi maka bidang pemasaran akan kesulitan untuk menentukan
Segmenting,targeting dan positioning perusahaan mereka, promosi apa yang harus
dilakukan dan masih banyak lagi kendala-kendala yang akan dihadapi oleh sebuah
perusahaan jika perusahaan tersebut tidak memanfaatkan sistem informasi.
Pada saat ini sudah tidak aneh lagi jika
sebuah perusahaan menggunakan sistem informasi sebagai media untuk promosi.
Misalnya dengan memiliki website sendiri. Selain itu ada sebuah hotel
berbintang yang memanfaatkan data tamu sebagai media promosi. Jika ada yang
kebetulan berulang tahun biasanya pihak hotel tersebut memberikan kartu ucapan
selamat ulang tahun. Hal itu tentu saja dapat menimbulkan kesan di hati tamu
hotel tersebut sehingga secara tidak langsung tamu tersebut akan mempromosikan
hotel tersebut kepada teman-temannya. Belum lagi dengan fasilitas mailing list
(Milis). Melalui Milis tersebut maka promosi dapat dilakukan dengan cepat dan
biaya yang lebih murah. Begitu pula dengan data penjualan yang dapat dikirimkan
melalui email. Sehingga perusahaan pusat dapat mengetahui kondisi penjualan di
toko cabang dengan cepat sehingga dapat membuat keputusan promosi apa yang
harus dilakukan oleh perusahaan. Misalnya dengan mengutamakan mempromosikan
produk “A” dari pada produk “B” karena tingkat penjualan produk “A” tidak
sebaik produk “B”.
Nabisco sebagai salah satu produsen biskuit
yang berpusat di Amerika Serikat tidak mau kalah dalam menggunakan sistem
informasi dalam pengambilan keputusan untuk berpromosi. Untuk meningkatkan
tingkat penjualan maka perusahaan Nabisco pun tidak segan – segan menggunakan
sistem informasi untuk meningkatkan tingkat penjualan mereka.
SIM pada masa sekarang mengalami masa keemasan, karena SIM ini merupakan
salah satu vitalitas yang sangat diperlukan, hal ini dikarenakan SIM dapat
memberikan masukan, serta mampu membantu para manajer dalam mengambil keputusan
ataupun pengelolaan suatu pekerjaan yang pastinya dengan memerlukan teknologi
informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) tidak
menggantikan Transaction Processing Systems; melainkan semua SIM mencakup
pengolahan transaksi. SIM adalah sistem informasi yang sudah terkomputerisasi
yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan komputer. Dengan
bantuan manusia, perangkat lunak (program komputer) dan perangkat keras
(komputer, printer, dan lain-lain) agar berfungsi dengan baik, SIM mendukung
spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Transaction Processing
Systems, termasuk analisis keputusan dan pembuatan keputusan.
Untuk mengakses informasi, pengguna SIM
membagi basis data biasa. Basis data menyimpan data-data dan model yang
membantu pengguna menginterprestasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM
menghasilkan output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. SIM juga
dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
4. Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi
mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS,
termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan informasi
yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
Contoh :
A.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LELANG/ TENDER
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi
telematika dalam mendukung proses bisnis adalah dalam proses pengadaanbarang/
jasa, sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan efisien.
Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan proses pengadaan dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka dan
perlakuan yang adil bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan baik dari segi fisik, keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran
tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi electronic Procurement atau e-Procurement
adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola pengadaan barang/ jasa
berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan barang/
jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki
fasilitas transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer
adalah pihak yang akan melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah
pihak-pihak yang berfungsi sebagai pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh
Buyer.
Keunggulan e-Procurement
§ Tidak adanya batas ruang dan waktu karena
menggunakan teknologi berbasis internet.
§ Proses pengadaan barang dapat diikuti
oleh pemasok secara terbuka.
§ Proses dalam setiap tahapan pengadaan
akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder.
§ Proses akan berlangsung secara :
a. Efisien,
b. Efektif,
c. Terbuka dan bersaing,
d. Transparan,
e. Adil/ tidak diskriminatif,
f. Akuntabel.
§ Akan lebih mendorong terjadinya
persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
§ Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan
nepotisme ( KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa.
Manfaat e-Procurement
1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang
terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/ jasa.
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer –
Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.
B.
Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk
memenejemen perizinan yang ada di Kabupaten Bau bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan
aplikasi yang mengelola penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap
permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat.
Aplikasi seperti ini dapat memberikan kepuasan kepada para pihak yang
mengajukan izin dikarenakan dengan pelayanan yang diberikan oleh SIM PTSP
menjadikan proses pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah, mudah, transparan,
pasti dan terjangkau.
3. Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
No comments:
Post a Comment