Sunday, December 23, 2018

Histologi darah mencit yang terpapar asap rokok

HISTOLOGI DARAH MENCIT YANG TERPAPAR ASAP ROKOK



        
Rokok mengandung kebih dari 4000 zat berbahaya, diantaranya tar, arsen, formaldehid, dan benzo (a) piren yang bersifat karsinogenik. Tar bersifat direk karsinogen sehungga tidak memerlukan promotor untuk menimbulkan kanker. Didalam asap rokok juga mengandung karbon monoksida (CO). Hidrogen sianida, nitrogen oksida, dan amonia (Cancerresearchuk, 2006). Radikakl bebas rokok berasal dari asap rokok yang menyebabkan iritasi dan efek inflamasi (Winarsi, 2007).

Merokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan ini dapat disebabkan oleh kandungan nikotin yang berasal dari asap perokok aktif dan asap perokok pasif. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dapat berupa bronchitis kronis, emfisema, kanker paru- paru, laring, mulut, faring, esofagus, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi dan lain- lain (Susanna et al, 2003). Rusaknya paru-paru sebagai tujuan utama dan langsung terkena asap rokok terdapat paparan agen kimia di dalam asap rokok, namun efek yang menyebabkan penyakit kronik pada sistem organ lain kemungkinan adalah hasil pajanan secara tidak langsung (Yanbaeva et al, 2007).

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama terhadap penyakit kardiovaskuler.  Mekanisme inflamasi memegang peranan utama pada perkembangan atherosclerosis. Efek lokal maupun sistemik dari paparan asap rokok dapat dijelaskan melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi (Pearson et al, 2003).


Asap rokok merupakan radikal bebas yang berasal dari sumber eksogenus. Radikal bebas mempunyai sifat reaktivitas sangat tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya satu elektron pada molekul lain. Radikal bebas akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel.

Satu batang rokok yang dibakar akan menghasilkan kira-kira 5000 mg gas (92%) dan bahanbahan partikel padat (8%) yang berupa droplet aerosol cair dan partikel tar padat submikroskopik. Asap rokok mengandung ribuan komponen kimia, termasuk 1.015 spesies reaktif dalam fase gas, khususnya oksida nitrogen (NO). Oksidan yang dihasilkan dari tumbuhan tembakau menurunkan jumlah antioksidan intraseluler yang terdapat di dalam sel paru-paru tubuh anda. Asap rokok mengandung molekul radikal bebas. Oksidan dalam asap rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan yang besar terjadinya kerusakan saluran napas. Oksidan asap tembakau menghabiskan antioksidan intraseluler dalam sel paru (in vivo) melalui mekanisme yang dikaitkan terhadap tekanan oksidan (Britton, 2007). 



Molekul utama di dalam tubuh yang dirusak oleh radikal bebas adalah DNA, lemak dan Protein (Suryohudro, 2000). Dengan bertambahnya usia maka akumulasi kerusakan sel akibat radikal bebas semakin mengambil peranan, sehingga mengganggu metabolisme sel, juga merangsang mutasi sel, yang berakibat pada kanker bahkan kematian (Goldman dan Klatz, 2007). Radikal bebas dapat bersifat positif dan negatif. Bellevil et al. (1996) melaporkan efek positif keberadaan radikal bebas antara lain, senyawa oksigen reaktif berperan dalam proses bakterisidal dan bakteriolisis normal. Seperti diketahui, senyawa oksigen reaktif juga disintesis sel fagosit melalui jalur NADP oksidasi, seperti radikal O2 dan H2 O2 yang berperan sebagai pembunuh bakteri (bakterisidal). Oleh sebab itu seseorang yang kekurangan NADP oksidase akan mudah mengalami inflamasi berulang. Radikal O2 memiliki sifat vasokonstriktor pada otot halus atau, dalam fibroblas. Kemudian senyawa oksigen reaktif berperan dalam sintesis DNA karena aktivitas ribonukleotida reduktase (yang mengubah ribosa menjadi dioksiribosa) sangat bergantung pada senyawa oksigen reaktif. Senyawa oksigen reaktif juga berperan dalam kapasitasi spermatozoid sehingga keberadaannya sangat berfungsi dalam fertilisasi. Secara in vitro senyawa oksigen reaktif juga bersifat mitogenik pada berbagai sel. Tentunya radikal bebas menjadi berbahaya jika jumlahnya berlebihan dan lebih banyak dari antioksidan yang berada di dalam tubuh.

Walaupun paru-paru memiliki sistem pertahanan yang strategis dengan cara menghisap banyak oksigen pada saat inspirasi, meningkatnya asupan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan paru-paru (Arkemar, 2006). Terjadinya kerusakan pada jaringan paru-paru dapat kita amati melalui suatu teknik mikroteknik yaitu teknik mengamati jaringan yang mengalami suatu perubahan (abnormal/rusak) serta perubahan akibat suatu penambahan zat tertentu. 

No comments: