HISTOLOGI DARAH MENCIT
YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
Rokok mengandung kebih dari 4000
zat berbahaya, diantaranya tar, arsen, formaldehid, dan benzo (a) piren yang
bersifat karsinogenik. Tar bersifat direk karsinogen sehungga tidak memerlukan
promotor untuk menimbulkan kanker. Didalam asap rokok juga mengandung karbon
monoksida (CO). Hidrogen sianida, nitrogen oksida, dan amonia
(Cancerresearchuk, 2006). Radikakl bebas rokok berasal dari asap rokok yang
menyebabkan iritasi dan efek inflamasi (Winarsi, 2007).
Merokok telah diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan ini dapat disebabkan oleh kandungan nikotin yang berasal dari asap perokok
aktif dan asap perokok pasif. Gangguan kesehatan yang ditimbulkan dapat berupa
bronchitis kronis, emfisema, kanker paru- paru, laring, mulut, faring,
esofagus, kandung kemih, penyempitan pembuluh nadi dan lain- lain (Susanna et
al, 2003). Rusaknya paru-paru sebagai tujuan utama dan langsung terkena asap rokok
terdapat paparan agen kimia di dalam asap rokok, namun
efek yang menyebabkan penyakit kronik pada sistem organ lain kemungkinan adalah
hasil pajanan secara tidak langsung (Yanbaeva et al, 2007).
Merokok adalah salah satu
faktor risiko utama terhadap penyakit kardiovaskuler. Mekanisme inflamasi memegang peranan utama pada perkembangan
atherosclerosis. Efek lokal maupun sistemik dari paparan asap rokok dapat
dijelaskan melalui mekanisme stres oksidatif dan inflamasi (Pearson et al,
2003).
Asap rokok merupakan radikal
bebas yang berasal dari sumber eksogenus. Radikal bebas mempunyai sifat
reaktivitas sangat tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah
suatu molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya
satu elektron pada molekul lain. Radikal bebas akan merusak molekul yang
elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan
sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel.
Satu batang rokok yang dibakar
akan menghasilkan kira-kira 5000 mg gas (92%) dan bahanbahan partikel padat
(8%) yang berupa droplet aerosol cair dan partikel tar padat submikroskopik.
Asap rokok mengandung ribuan komponen kimia, termasuk 1.015 spesies reaktif
dalam fase gas, khususnya oksida nitrogen (NO). Oksidan yang dihasilkan dari tumbuhan tembakau menurunkan jumlah antioksidan intraseluler yang terdapat di dalam sel
paru-paru tubuh anda. Asap rokok mengandung molekul radikal bebas. Oksidan dalam asap
rokok mempunyai jumlah yang cukup untuk memainkan peranan yang besar terjadinya
kerusakan saluran napas. Oksidan asap tembakau menghabiskan antioksidan
intraseluler dalam sel paru (in vivo) melalui mekanisme yang dikaitkan terhadap
tekanan oksidan (Britton, 2007).
Molekul utama di dalam tubuh yang
dirusak oleh radikal bebas adalah DNA, lemak dan Protein (Suryohudro, 2000).
Dengan bertambahnya usia maka akumulasi kerusakan sel akibat radikal bebas
semakin mengambil peranan, sehingga mengganggu metabolisme sel, juga merangsang
mutasi sel, yang berakibat pada kanker bahkan kematian (Goldman dan Klatz,
2007). Radikal bebas dapat bersifat positif dan negatif. Bellevil et al. (1996)
melaporkan efek positif keberadaan radikal bebas antara lain, senyawa oksigen
reaktif berperan dalam proses bakterisidal dan bakteriolisis normal. Seperti
diketahui, senyawa oksigen reaktif juga disintesis sel fagosit melalui jalur
NADP oksidasi, seperti radikal O2 dan H2 O2 yang berperan sebagai pembunuh
bakteri (bakterisidal). Oleh sebab itu seseorang yang kekurangan NADP oksidase
akan mudah mengalami inflamasi berulang. Radikal O2 memiliki sifat
vasokonstriktor pada otot halus atau, dalam fibroblas. Kemudian senyawa oksigen
reaktif berperan dalam sintesis DNA karena aktivitas ribonukleotida reduktase
(yang mengubah ribosa menjadi dioksiribosa) sangat bergantung pada senyawa oksigen
reaktif. Senyawa oksigen reaktif juga berperan dalam kapasitasi spermatozoid
sehingga keberadaannya sangat berfungsi dalam fertilisasi. Secara in vitro
senyawa oksigen reaktif juga bersifat mitogenik pada berbagai sel. Tentunya
radikal bebas menjadi berbahaya jika jumlahnya berlebihan dan lebih banyak dari
antioksidan yang berada di dalam tubuh.
Walaupun paru-paru memiliki
sistem pertahanan yang strategis dengan cara menghisap banyak oksigen pada saat
inspirasi, meningkatnya asupan asap rokok dapat menyebabkan kerusakan jaringan
paru-paru (Arkemar, 2006). Terjadinya kerusakan pada jaringan paru-paru dapat kita
amati melalui suatu teknik mikroteknik yaitu teknik mengamati jaringan yang
mengalami suatu perubahan (abnormal/rusak) serta perubahan akibat suatu
penambahan zat tertentu.
No comments:
Post a Comment