Monday, November 26, 2018

Cerita kecil kiyai bisri samsuri

Bisri Kecil Belajar Ilmu Agama
Bersemi dari Jejaring Keilmuan Syekh Mutamakkin Kajen



        Sama dengan anak-anak kecil pada umumnya, Tayu memberikan ruang yang cukup terbuka dan telaten bagi generasi mereka untuk membekali diri dengan ilmu agama. Mereka mengaji al Qur’an dan mengenal berbagai syariat Islam lainnya, melalui kitab-kitab klasik.
Berawal dari tahun 1896, tepat Bisri kecil beranjak pada usia sembilan tahun. Ia memulai se–cara tertib belajar pada guru-guru dan Kiai yang ada di Tayu. Ia juga diajari secara khusus oleh ayahnya sendiri.
         Sebagaimana tercatat dalam Arsip Nasional tentang orang-orang terkemuka di Jawa, Bisri kecil memulai mengaji. Mula-mula dengan belajar mem–baca kitab suci al Quran beserta aturan bacaan (Tajwid). Ia juga belajar ilmu Nahwu, ilmu tentang gramatika Arab. Belajar ilmu Shorof, Fiqih, Tauhid, Tafsir, Hadist, dan Mantiq yang benar.
Bisri mulanya belajar al Quran, ia belajar me–ngaji secara baik dan benar. Bergandengan dengan itu, ia juga belajar tentang ilmu-ilmu lainnya guna memahami al Qur’an. “Tradisi membaca dan mem–pelajari al Qur’an seperti ini adalah tradisi yang sudah berumur ratusan tahun di kawasan Nusantara” demikian tulis Aziz Masyhuri dalam buku Kiai Kharismatik Indonesia.
      Bisri pertama kali menimba ilmu kepada ayah–nya sendiri KH. Syansuri bin KH. Abdus Shomad. Kiai Syansuri adalah seorang ulama di daerah Tayu semasa dengan Kiai Nawawi Jepara dan Kiai Amin.
       Kiai Nawawi bin Said bin Sulaiman adalah mu–rid KH. Ismail Kajen, keturunan Syekh Mutamak–kin pendiri dan pengasuh pondok pesantren Kajen Tengah Pati. Kiai Nawawi pernah menjadi murid dan mengabdi kepada Kiai Kholil Bangkalan selama 11 tahun. Kiai Nawawi wafat pada tahun 1378 H (1959M) dalam usia 123 tahun dan dimakamkan di desa Sinanggul Mlonggo Jepara. Daerah tersebut tidak jauh sekitar 5 km dari tempat kelahiran Bisri. Salah satu murid utama Kiai Nawawi adalah Mbah Maksum Lasem yang dilahirkan tahun 1870 M (putranya, KH Ali Maksum nantinya menjadi Rois ‘Aam PBNU ke-4 pengganti KH. Bisri Syansuri). Mbah Maksum Lasem sendiri sebenarnya masih kerabat ibunya Bisri, Siti Rohmah.


baca juga sosok kiyao bisri samsuri

No comments: