Thursday, November 29, 2018

cerita kiyai bisri syansuri (Remaja bisri) part 1

Pemuda Bisri ke Mekkah bersama Wahab




        Berbekal pengalaman dan ilmu yang diperoleh selama ‘nyantri keliling’ ditambah dengan keteguhan dan pendewasaan sikap yang ia peroleh dari sang ‘Kiai’, Bisri Sansuri kemudian berangkat menun–taskan kehausannya terhadap ilmu agama ke Mekkah. Dalam versi lain disebutkan, keberang–katan pemuda Bisri kemungkinan besar juga atas persuasi kawan nyantrinya, Abdul Wahab Hasbullah.

        Atas doa dan restu orang tua dan sejumlah kerabat, Bisri kemudian memutuskan secara bulat untuk berangkat ke Mekkah. Saat itu adalah tahun 1913 masehi, tepat Bisri berusia dua puluh enam tahun. Usia yang cukup matang untuk menuntut ilmu lebih jauh lagi, ke Mekkah. Perlu ditegaskan,

bahwa lamanya perjalanan yang ia tempuh untuk sampai di kota Nabi tersebut, juga berkontribusi terhadap pembentukan kesabaran dan ketangguhan. Ia berangkat dengan menggunakan kapal laut
Dalam perjalanannya, pemuda Bisri, yang me–mang terlahir di wilayah pesisir cukup merasa akrab dengan situasi laut. Ini menjadi keuntungan tersen–diri dalam melakoni perjalanan yang menghabiskan waktu berbulan-bulan tersebut.

        Pemuda Bisri ke Mekkah tak sendirian. Ia berangkat bersama-sama dengan Abdul Wahab Hasbullah, teman setia sejak nyantri di Syaichona Kholil dan Hadhratus Syaikh. Dua pemuda moncer ini sejatinya memiliki banyak perbedaan. Kedua saha–bat ini cukup bertolak belakang, perwatakan mereka cukup berbeda.

        Bisri terkenal kuat pendiriannya tentang ajaran agama Islam dan tidak bisa diganggu gugat segala keputusannya, sedangkan Wahab Hasbullah terke–nal lentur dengan segala pandangannya untuk me–mutuskan suatu masalah.

         Namun demikian, diantara keduanya —yang tampak berbeda— terdapat kesungguhan yang sa–ma. Satu dengan yang lain saling melengkapi. Bukankah sesuatu yang keras, sememangnya harus bergandengan dengan sesuatu yang lentur, agar tidak patah dan tercerai berai. Kondisi ini adalah gambaran dimana Bisri yang teguh dan kuat bertemu dengan Wahab yang lentur adalah dua sosok yang saling melengkapi.

berikut adalah kisah lanjutan kiahi bisri syansuri dalam bagian ke 2

No comments: